Organisasi internasional seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bencana kelaparan melanda Gaza. Bencana tersebut dikatakan buatan manusia.
Hampir 42.000 orang, seperempatnya anak-anak, telah menderita "luka-luka yang mengubah hidup" termasuk amputasi, dalam perang Israel di Gaza. Memillukan!
Markas The Palestine Red Crescent Society (PRCS) atau Bulan Sabit Merah Palestina dilaporkan diserang Israel. Akibatnya 1 stafnya tewas dan 3 orang lain terluka
Bantuan kemanusiaan ke Gaza saat ini diakui WHO sudah meningkat. Namun, WHO menilai saat ini bantuan masih belum cukup untuk pulihkan sistem layanan kesehatan
Kepala WHO, Tedros, mendesak Israel hentikan kelaparan di Gaza yang telah merenggut 370 nyawa. Ia sebut ini kejahatan perang yang tak bisa ditoleransi.
Kepala WHO, Tedros, mendesak Israel hentikan kelaparan di Gaza, menyebutnya kejahatan perang. 370 orang meninggal akibat malnutrisi sejak konflik dimulai.
WHO menyebut 99 orang tewas akibat malnutrisi di Jalur Gaza, Palestina, sepanjang tahun 2025. WHO duga angka itu mungkin lebih rendah dari kondisi sebenarnya.
WHO mengurangi tim manajemen dan operasi hingga setengahnya setelah pemotongan dana AS. Tedros menyatakan perlunya prioritas dalam anggaran yang berkurang.