Berita dan Informasi Dolar as Terkini dan Terbaru Hari ini - detikcom

detikFinanceKamis, 02 Okt 2025 09:26 WIB

Rupiah Berhasil Tekan Dolar AS Pagi Ini

Dolar AS melemah ke level Rp 16.610 pada 2 Oktober 2025.

detikFinanceRabu, 01 Okt 2025 16:47 WIB

BI Intervensi Pasar, Rupiah Bakal Menguat Lagi

Rupiah melemah terhadap dolar AS di level Rp 16.678. Bank Indonesia optimis akan stabilisasi dan penguatan nilai tukar melalui intervensi pasar.

detikFinanceRabu, 01 Okt 2025 10:19 WIB

Dolar AS Pagi Ini Menguat ke Level Rp 16.678

Nilai tukar dolar AS melemah terhadap rupiah di level Rp 16.600-an. Dolar AS menguat terhadap yen Jepang dan won Korea.

detikFinanceSelasa, 30 Sep 2025 10:35 WIB

Dolar AS Pagi Ini Menguat ke Level Rp 16.689

Nilai tukar dolar AS menguat terhadap rupiah, mendekati Rp 16.700. Dolar AS terpantau di Rp 16.689, naik 0,05% dari pembukaan.

detikFinanceSenin, 29 Sep 2025 10:08 WIB

Dolar AS Mulai Jinak, Melemah ke Rp 16.665 Pagi Ini

Nilai tukardolarAmerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah pagi ini.

detikFinanceJumat, 26 Sep 2025 19:00 WIB

Purbaya Pede Minggu Depan Rupiah Menguat Lawan Dolar AS

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimis rupiah menguat terhadap dolar AS pekan depan, meski saat ini tertekan akibat kebijakan suku bunga deposito valas.

detikFinanceJumat, 26 Sep 2025 12:00 WIB

Dolar AS Ngamuk Pagi Ini, Tembus Rp 16.789

Dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap rupiah pada perdagangan pagi ini. Mata uang Paman Sam itu mendekati level Rp 16.800.

detikJatengJumat, 26 Sep 2025 10:25 WIB

Dolar AS Tembus Rp 16.789!

Dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini sudah mendekati level Rp 16.800.

detikFinanceJumat, 26 Sep 2025 09:52 WIB

Dolar AS Ngamuk, Pagi Ini Tembus Rp 16.789

Dolar AS menguat terhadap rupiah, mendekati Rp 16.800. Pergerakan bervariasi terhadap mata uang Asia-Pasifik lainnya. Simak detailnya di sini.

detikFinanceJumat, 26 Sep 2025 08:43 WIB

Bos BI Buka Suara Rupiah Babak Belur Digebuk Dolar AS

Nilai tukar rupiah babak belur digebuk dolar Amerika Serikat (AS). Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo buka suara soal hal ini.