Salah satu perwira menengah (Pamen) yang ditetapkan sebagai terdakwa merintangi penyidikan kasus kematian Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J adalah AKPB Ari Cahya Nugraha alias Acay. Acay mengaku saat tiba di rumah Ferdy Sambo masih melihat jenazah Brigadir J tergeletak di lantai.
"Terlihat seseorang tergeletak di sebelah tangga, 'Mohon izin Jenderal, itu siapa?'. (Sambo menjawab) 'Yosua'. (Saya tanya lagi) 'Kenapa Jenderal?'. (Dijawab) 'Kurang ajar dia, sudah melecehkan ibu'. Bahasanya hanya seperti itu, 'Melecehkan ibu? Terus kenapa tergeletak?' Saya lupa secara persis apakah tembak menembak ataukah ditembak tapi yang jelas beliau ceritanya seperti itu," ucap Acay.
"Jadi pada waktu itu Saudara masih liat jenazah korban?" tanya hakim seperti dilansir dari detikNews.
"Masih ada yang mulia, cuma saya lupa penjelasan maksudnya keterangan yang saat itu seperti apa, tapi yang jelas beliau menjelaskan bahwa ada peristiwa tembak menembak atau Yosua ditembak oleh yang lain," jawabnya.
Acay juga mengaku sempat bicara dengan Bharada Richard Eliezer dan Bripka Ricky di dalam rumah. Setelah itu, Acay mengatakan dirinya keluar dan melihat Ferdy Sambo sedang menelepon.
"Saya melihat Pak FS menelepon di bawah pohon. Jadi ada taman, dia menelepon di situ cukup lama dan saya tidak tahu menelepon siapa," ucapnya.
Dia menyebut ambulans kemudian datang. Acay juga mengaku sempat diminta Sambo untuk membantu petugas mengangkat jenazah Yosua.
"Saya lihat ke dalam posisi jenazah itu sudah ada di dalam kantong namun kesulitan untuk diangkat ke tandu," ujarnya tanpa menjelaskan lebih lanjut apakah dirinya ikut mengangkat Yosua atau tidak.
Dalam persidangan yang dilaksanakan di PN Jaksel, Kamis (27/10/2022) tersebut, Acay juga mengaku melihat Ferdy Sambo menghisap rokok dan teleponan cukup lama usai menghabisi Brigadir N Yosua Hutabarat.
Acay dalam surat dakwaan sebagai tim CCTV Km 50 mengaku tak tahu siapa yang bicara dengan Sambo lewat telepon. Acay mengaku ditelepon Sambo untuk datang ke rumah dinas di Duren Tiga pada pukul 17.30 WIB, Jumat (8/7/2022).
"Beliau hanya memerintahkan saya datang ke rumah. Kemudian saya datang. Kurang lebih ditelpon 17.30 dengan kalimat 'Cay ke rumah saya sekarang'. Saya sampaikan 'Siap Jenderal', telepon ditutup oleh beliau," kata Acay.
Dia kemudian mengajak AKP Irfan ke rumah Sambo. Sesampainya di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Acay melihat mantan Kadiv Propam Polri itu berada di luar rumah sambil merokok.
"Sampai di sana, terdakwa (Irfan) hanya di luar, saya tidak tahu aktivitasnya apa. Karena saya pribadi yang dipanggil Pak FS. Saya masuk lewat pintu samping. Kurang lebih setelah saya melewati pagar posisi saya setelah melewati pagar posisi Pak FS ada di meja yang mulia hakim, beliau sedang merokok sendirian, mengenakan pakaian PDL dan celana PDL tapi alas kakinya saya lupa, dengan wajah mohon maaf tidak seperti biasanya wajahnya merah seperti orang marah beliau masih merokok sendirian," tuturnya.
Dia mengatakan Sambo memerintahkan untuk masuk ke rumah. Acay menyebut dirinya melihat seseorang tergeletak.
Simak Video "Video: Berebut 4 Pulau di Barat Sumatera"
(bpa/bpa)