.webp)
Batik tulis khas Padang Lawas Utara (Paluta) memiliki ciri khas unik. Kain khas ini memiliki 5 motif yakni Candi Portibi, Horas Batak Paluta, Balakka, Ikan Saleh, dan Arum Mukti.
"Kain batik dan tenun punya ciri khas Paluta yaitu Candi Portibi. Untuk perajin di Paluta setiap produksi kain batik, mereka melampirkan ikon termasuk Candi Portibi," ungkap Kabid Perindustrian Disperindag Kabupaten Paluta Fauziah Amini Lubis kepada detikSumut, Rabu (22/2/2023).
Nah, kain batik tulis khas Paluta ini sering digunakan untuk fashion show lantaran memiliki serat kain yang lembut dan memiliki bahan yang dingin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain memiliki banyak motif, batik khas Paluta ini memiliki beragam warna mulai dari merah, hijau, ungu, jingga, maupun ungu.
Fauziah mengatakan para perajin batik tulis khas Paluta ini berasal dari Batang Pane I, Kecamatan Halongonan Timur. Ada beragam proses yang dilakukan mulai dari proses mencanting hingga penjemuran kain.
"Batik tulis ini yang paling best seller, memang dicanting sendiri, diwarnai sendiri, dan dijemur sampai menghasilkan lembaran batik untuk dijual," ujarnya.
Saat melihat kain ini, detikers dapat melihat bekas pola desain mencanting. Namun tak perlu khawatir, saat dicuci bekas pola tersebut dapat hilang.
Dalam selembar kain batik tulis memiliki ukuran 2 meter dengan harga mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu per lembarnya.
Fauziah menyebutkan bahwa penjualan batik tulis saat ini sudah melakukan pengiriman hingga ke luar pulau Sumatera.
"Alhamdulillah sudah ekspansi ke luar daerah dan juga ini kami rutin ikut pameran-pameran, fashion show agar mengenalkan kain ini," ucapnya.
(nkm/nkm)
