Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah Riau meminta nasabah Bank Riau Kepri (BRK) yang kehilangan saldo tabungan segera melapor. Imbauan ini setelah lebih dari Rp 5 miliar dana nasabah hilang ditilap admin bank daerah itu.
"Untuk ini nasabah tak perlu khawatir. Jika ada nasabah yang belum tahu (tabungan hilang) bisa menyampaikan ke manajemen bank," kata Kepala OJK Riau M Lutfi, Kamis (30/6/2022).
Lutfi menilai tidak hanya Bank Riau Kepri, bank-bank besar juga dapat terjadi fraud atau tindakan kecurangan dan merugikan bank. Sehingga Bank Riau Kepri diminta segera mengevaluasi manajemen dan sistem.
"BRK dalam hal ini memang pengawasnya adalah OJK Riau. Tentu ini langkah-langkah strategis dari pengawasan sudah kita pikir karena ini berulang dan terjadi," katanya.
BRK Dibobol Admin Tak Pengaruhi Proses Konversi ke Syariah
Dalam kesempatan itu, Lutfi secara tegas mengatakan kasus itu tidak berpengaruh pada konversi dari bank konvensional ke syariah. Sebab saat ini pihaknya sedang menunggu pengesahan aturan.
"Untuk proses konversi sebenarnya sudah diujung, tinggal menunggu anggaran dasar atau Perda yang sudah disahkan Humham (Kementerian Hukum dan HAM). Kalau itu sudah, OJK akan mengeluarkan izin untuk konversi," kata Lutfi.
Dalam proses konversi, OJK disebut telah melakukan kajian sejak 1 tahun terkahir. Ada dua fokus utama dalam kajian jelang konversi, yakni Kelembagaan dan Kepengurusan.
"Izin konversi sudah kita kaji sejak 1 tahun lalu. Konversi itu ada 2 fokus kita terkait kelembagaan, modal, infrastruktur dan kesiapan SDM. Kedua soal kepengurusan," katanya.
Bagaimana awal mula praktik curang ini dilakukan admin BRK? Baca halaman di selanjutnya...
Simak Video "Video: Indonesia Ajukan Tempe-Jaranan jadi Warisan Takbenda ke UNESCO"
(ras/dpw)