Duka dari Utara Sumatera

Polisi Sebut Korban Meninggal Bencana di Taput Jadi 11 Orang

Mhd Ilham Pradilla - detikSumut
Jumat, 28 Nov 2025 13:31 WIB
Foto: Kondisi jembatan yang terputus akibat banjir di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Selasa (25/11). (dok. BPBD Tapanuli Utara)
Tapanuli Utara -

Pihak kepolisian menyebutkan korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor di Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut), hingga saat ini menjadi 11 orang. Kemudian, 35 orang disebut masih dinyatakan hilang.

"Di Tapanuli Utara (Taput) jadi 11 orang (korban jiwa)," kata Kasi Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing saat dihubungi detikSumut, Jumat (28/11/2025).

Walpon mengatakan selain korban tewas, 35 orang yang terdiri dari dua kecamatan yakni Kecamatan Adiankoting dan Kecamatan Parmonangan masih dinyatakan hilang. Hingga saat ini, petugas gabungan yang berada di lapangan masih melakukan pencarian terhadap puluhan orang dinyatakan hilang tersebut.

"Laporan kita hari Jumat ini dinyatakan hilang 35 orang. Kita terus cari ini bang yang hilang, nanti kalau ada update terbaru kita kabari," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan jumlah korban tewas akibat bencana banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut. Dia mengatakan per kemarin, ditemukan tujuh orang meninggal.

"Kemarin (Rabu) Tapanuli Utara mengatakan belum ada korban jiwa, per hari ini tiba-tiba ditemukan 7 meninggal dunia dan di titik longsor itu diperkirakan Bupati masih ada, mudah-mudahan tidak seperti itu, mungkin masih ada puluhan juga yang jadi korban, makanya datanya dinamis dan setiap hari kami sampaikan," ujar Suharyanto, kepada wartawan, di Graha BNPB, Jakarta pada Kamis (27/11/2025), melansir detikNews.

Suharyanto mengatakan transportasi hingga komunikasi di Aceh dan Sumut masih terputus. Dia mengatakan jalur darat di Tarutung masih tertutup longsor.

"Di tarutung menuju ke selatan ke Tapanuli Tengah belum bisa karena di perbatasan Tapanuli Utara masih tertutup longsor yang tidak bisa ditempuh baik kendaraan roda dua, roda empat sehingga banyak titik-titik masyarakat yang perlu distribusi logistik," jelasnya.

Dia juga menerangkan dari Tapanuli Tengah ke Sibolga juga sempat terisolir sehingga masih pendistribusian logistik belum maksimal. Namun demikian, BNPB telah mengerahkan pesawat caravan untuk mengirimkan logistik. Lebih lanjut, BNPB dan TNI juga menambah dua helikopter untuk memudahkan pendistribusian logistik.

"Untuk buka jalur putus sudah dikerahkan alat berat secara lambat laun mudah-mudahan bisa tertembus," jelasnya.



Simak Video "Video: Detik-detik Banjir Bandang dan Longsor Hantam Sumut, 10 Orang Tewas"

(dhm/dhm)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork