Video DS, pria yang diduga diinjak kepalanya saat aksi demo di DPRD Sumut viral di media sosial. Padahal, DS mengaku tidak terlibat dalam aksi demo tersebut.
Direktur LBH Medan Irvan Saputra yang merupakan kuasa hukum DS membeberkan kronologi bahwa DS awalnya berniat untuk mengerjakan tugas akhir.
"Prinsipnya sama sekali tidak ada niat untuk aksi, DS dan empat teman lainnya berniat untuk kumpul melakukan revisi skripsi. Namun, saat melewati jalan yang ditutup di tempat akses mereka kumpul, mereka bergabung dan memarkirkan (motor). Melihat adanya aksi mereka turun dan hanya melihat saja. Ternyata pasca melihat itu terjadi chaos dengan adanya tembakan gas air mata," ungkap Irvan, Sabtu (30/8/2025).
Irvan menyebutkan, saat ricuh tersebut para massa aksi berlari ke arah DS dan teman-temannya yang membuat DS ditangkap. Tak hanya ditangkap, ternyata dirinya dicekik dan dibanting ke lantai.
"Kemudian para kerumunan massa aksi berlari ke arah DS, sontak mereka juga turut merespons itu dan ternyata dalam kejadian itu, DS yang ditangkap dengan cara dicekik, dipiting, dan kemudian dibanting ke lantai tepatnya di lantai Bank Mandiri. Setelah dicekik, tindakan brutal itu tidak hanya memukuli wajah atau kepala DS tapi DS diseret, diangkat, dan dijatuhkan kembali yang mirisnya itu sampai diinjak wajahnya," ujarnya
Lebih lanjut, Irvan menyebut DS mengalami pendarahan. Namun, pelaku yang diduga pihak kepolisian tersebut justru meninggalkan dirinya dan juga diduga mengambil ponsel milik DS.
DS akhirnya ditolong oleh pegawai perbankan di sekitar lokasi dan dibawa ke RS Malahayati untuk mendapatkan pengobatan.
"Dan akibat tindakan penyiksaan tersebut, DS mengalami pendarahan di kepala, video itu telah beredar dan saat ini, DS sedang lakukan rawat jalan di RS Malahayati karena akibat injakan, pukulan yang dialaminya. Bukan hanya penyiksaan, barang DS juga hilang. HP milik DS diduga diambil oleh pihak kepolisian,saat itu DS sudah tidak sadarkan diri, dan melihat sebentar setelah kejadian itu bahwasannya hp diambil dan yang mengambil itu diduga adalah anggota kepolisian," jelasnya.
Irvan mengatakan bahwa dugaan kuat pelaku penyiksaan DS itu merupakan anggota kepolisian. Hal ini ia duga dari video yang beredar dan juga pihak kepolisian yang tiba-tiba menawarkan perawatan dan ingin menanggung biaya pengobatan DS.
"Dugaan kuat kita adalah pelaku penyiksaannya adalah anggota kepolisian, dalam video itu bisa terlihat dan terakhir semalam DS didatangi dua anggota kepolisian yang mengaku dari Paminal Polda untuk membawa DS berobat dan membiayai semua pengobatannya," ucap Irvan.
Simak Video "Video: Total Ada 959 Tersangka Demo Rusuh, Termasuk 295 Anak-anak"
(afb/afb)