Bupati Pelalawan, Riau, Zukri masih terus mendata untuk mencari solusi terkait penertiban kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Salah satunya adalah soal anak-anak sekolah dan pendataan warga.
Zukri mengungkap tidak ada anak-anak di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) belajar di kebun sawit. Seluruhnya belajar di kelas setelah rapat bersama Dirjen Kemendikdasmen dan Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH).
"Terkait anak sekolah kelas 2 dan 6 tidak ada masalah. Itu masalahnya di kelas 1 saja. Tapi hasil rapat bersama Satgas PKH dan Dirjen Mendikdasmen disepakati aktivitas sekolah bisa normal kembali. Sekarang sudah normal," kata Bupati Zukri saat dikonfirmasi detikSumut, Jumat (18/7/2025).
Baca juga: 510 Hektare Lahan di Riau Terbakar! |
Zukri menyebut sebelummya Satgas PKH menginstruksikan sekolah dalam kawasan TNTN tidak menerima peserta didik baru. Namun hanya boleh untuk siswa kelas 2 hingga kelas 6 saja untuk belajar mengajar.
Sedangkan peserta didik baru, diarahkan ke sekolah yang berada di luar kawasan TNTN. Bahkan tercatat ada 8 sekolah di kawasan TNTN, sehingga proses belajar mengajar di kelas 1 kembali diizinkan.
"Kemarin diarahkan ke sekolah diluar TNTN dan sekarang bisa melanjutkan di sekolah yang sudah ada karena jumlahnya cukup banyak. Total 8 sekolah di TNTN untuk SD-SMP," kata Zukri.
Sementara untuk warga, Ketua PDIP Riau itu mengaku masih terus berkolaborasi dengan Satgas PKH. Khususnya dalam pendataan terhadap warga yang memikiki KTP dan tak memiliki KTP hingga soal kepemilikan lahan di dalam TNTN.
"Kalau kita fokus mendata warga di dalam, baik secara yang punya identitas dan tidak. Termasuk berapa anak, luas lahan dan itu kita data semua. Dari data itulah nanti disampaikan ke Satgas dan Tim Pemulihan yang dalam hal ini Menteri LH Hanif Faisol," kata Zukri.
Zukri juga tengah menyiapkan beberapa opsi terbaik dalam menangani warga di TNTN. Sehingga, warga juga diminta untuk terbuka atas data dan informasi yang saat ini tengah dikumpulkan.
"Kalau sampai hari ini masih sesuai apa yang disampaikan Satgas (dikosongkan). Sehingga opsi apa nanti yang akan ditempuh, kita akan ajukan setidaknya 3 opsi. Tinggal nanti opsi apa yang dipilih. Kalau datanya terbuka kita akan mudah mencari solusi untuk skema yang terbaik," kata Zukri.
Simak Video "Video Kapolda Riau Soal TNTN: Saya Mewakili Gajah yang Rumahnya Diganggu!"
(ras/dhm)