.webp)
Bulan Ramadhan membuat umat Islam lebih sering berinteraksi satu sama lain. Momen ini semakin mengeratkan tali silaturahmi.
Bahkan silaturahmi antar sesama juga disebutkan dalam HR Muslim yaitu tidak masuk surga orang yang memutus tali silaturahmi.
"Ramadan ini biasanya bulan dimana kita punya frekuensi yang lebih banyak dengan orang di sekitar dan tetangga kita. Biasanya ada tradisi baru untuk rutin salat berjamaah di masjid. Ada tradisi membaca Al-Qur'an secara beramai atau tadarus," ungkap Pimpinan Pengurus Wilayah Al-Washliyah Sumut Dedi Iskandar Batubara dalam program Kultum Ramadan detikSumut, Kamis (6/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada tradisi buka puasa bersama bahkan ada tradisi sebelum Ramadhan datang kita melaksanakan acara punggahan, berkumpulnya banyak orang kemudian makan bersama dan saling bermaafan," lanjutnya.
Selain itu, Dedi juga menyebutkan bahwa Ramadhan menjadi momen memperbaiki hubungan silaturahmi baik yang sudah terjalin baik ataupun sempat merenggang.
Baca juga: Kultum: Sedekah Terbaik di Bulan Ramadan |
"Ramadhan juga dipersiapkan sekaligus sebagai bulan kita perbaiki relasi dengan teman. Hubungan dengan tetangga kita bahkan hubungan anak, istri, suami dan keluarga kita. Sebelum Ramadhan belum tentu makan semeja bersama, tapi bulan Ramadan buat kita sahur bangun pukul 03.00 atau 04.00 WIB kita makan bersama," tuturnya.
"Sore hari kita kembali dalam satu meja dan kita makan bersama. Pada saat kebersamaan ini, waktu yang sangat baik untuk kita membangun relasi kedekatan yang semakin didekatkan karena Ramadhan," ujarnya.
Tak hanya itu, anggota DPD-RI ini juga menyebut bahwa Ramadan juga sebagai momentum terbaik mendekatkan diri kepada Allah.
"Kita perbaiki hubungan kita dengan Allah saat Ramadan sekaligus juga memperbaiki hubungan kita dengan keluarga, rekan kerja, bahkan komunitas atau tempat dimana kita membangun hubungan sosial kemanusiaan," pungkasnya.
(astj/astj)
