Dirumahkan, Suryadi Tetap Berpenghasilan dari Jual Paket-Agen BRILink

Andika Syahputra - detikSumut
Minggu, 24 Mar 2024 21:15 WIB
Foto: Heppy Suryadi Sembiring (Andika Syahputra/detikcom)
Medan -

Heppy Suryadi Sembiring karyawan pabrik sarung tangan dirumahkan oleh perusahaan tempatnya bekerja. Praktis sudah setahun terakhir dia menganggur.

Dia dan sejumlah temannya dirumahkan karena produksi yang menurun. Meski berstatus dirumahkan, Suryadi tetap bisa berpenghasilan dari usaha penjualan paket internet, asesoris ponsel dan agen BRILink.

Toko milik Suryadi yang diberi nama Adinda Ponsel berada di Jalan Besar Namorambe Pasar 4, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Lokasinya persis di samping pabrik tempat Suryadi bekerja.

"Saya udah setahun dirumahkan, sampai sekarang. Walau dirumahkan saya tetap dapat gaji hanya setengah sekitar Rp 1,7 juta per bulan. Makan gaji buta," katanya saat berbincang dengan detikcom Rabu 20 Maret 2024.

Dengan dua anak yang dimiliki dan anak pertama sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, penghasilan atau gaji dari karyawan pabrik yang dirumahkan tidaklah cukup. Beruntung, sejak lama dia sudah memiliki penghasilan dari bisnis atau usaha.

Dinda Ponsel dan Agen BRILink (Foto: Dok. BRI Medan)

Sejak 2007 Suryadi merintis bisnis jual pulsa, aksesoris ponsel. Kini penghasilan dari usahanya itu membuatnya tetap eksis.

Tidak semua rekan Suryadi, karyawan di pabrik sarung tangan itu memiliki usaha sampingan. Dia pun mensyukuri itu.

"Alhamdulillah pendapatan cukup, selagi masih bisa makan, bayar utang, berarti tidak rugi," ungkapnya.

Suryadi berkisah awal mula dia menjadi agen BRILink. Semua berawal ketika dia sering melakukan transaksi transfer uang ke rekening melalui BRI pada tahun 2016.

"Kalau awalnya karena kami sering transfer bank, misalnya beli saldo jual pulsa. Awal dulu belum tahu aku, hanya untuk penggunaan pribadi, kadang transfer ke grosir, pengambilan ke luar tak perlu ATM, jadi ditawari staf BRI di Johor, pakai mesin aja, mana tau sekalian ada yang transaksi, nggak ada mikir fee atau keuntungan," jelasnya.

Enam bulan berjalan dia tidak tahu ada fee yang diterimanya ketika melayani nasabah bertransaksi. Suryadi baru tahu ketika ada staf BRI yang memberitahunya.

"Malah sempat itu jalan pakai mesin udah 6 bulan pakai, nggak pernah nanyak fee. Fee itu kan disisihkan ke rekening lain atas nama kita juga, jadi awalnya nggak tanya kali, karena aku murni untuk pemakaian pribadi," kata dia.

"Sudah setengah tahun ada staf BRI yang menghubungi, kalau fee ada di rekening, sekitar Rp 500 ribu. 'Dia bilang sayang tak diambil'. Saya tanya gimana caranya, kan ke rekening saya, karena rekening tak ada ATM, saya urus ATM dulu. setelah dicek ada uangnya," lanjut dia.

Selengkapnya di Halaman Berikutnya...



Simak Video "Video DJ di Medan Ngebut Pakai Fortuner, Tabrak Tukang Becak hingga Tewas"


(astj/astj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork