.webp)
Banjir akibat luapan sungai yang melanda Aceh Utara, Aceh sejak empat hari lalu hingga kini belum surut. Di beberapa tempat, ketinggian air mencapai dada orang dewasa.
"Lhoksukon dan dan beberapa kecamatan masih tergenang," kata Kabag Humas Pemkab Aceh Utara, Hamdani kepada wartawan, Minggu (9/10/2022).
Hamdani mengatakan, salah satu daerah terparah terdampak banjir yakni Kecamatan Pirak Timu. Petugas gabungan disebut membutuhkan perahu karet untuk menuju ke 12 desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses distribusi bantuan ke desa-desa dilakukan dengan menggunakan perahu kayu serta rakit dari pohon pisang. Ketinggian banjir disebut menyulitkan petugas memasok bantuan.
"Ketinggian air di Pirak Timu setinggi dada orang dewasa," jelas Hamdani.
Menurutnya, banjir di sana merendam desa di 15 kecamatan. Banjir juga menyebabkan 12 tanggul dan 3 tebing rusak, serta 17 titik jalan dan jembatan rusak.
Selain itu, dua rumah warga juga mengalami kerusakan serta 1.057 hektare sawah terendam. Banjir juga menyebabkan 39 ribu warga mengungsi di 80 titik pengungsian.
"Pemkab Aceh Utara telah menetapkan status darurat bencana sejak 5 Oktober," ujar Hamdani.
Sebelumnya, banjir di Aceh Utara terjadi akibat meluapnya sungai setelah daerah itu diguyur hujan lebat. Sejumlah sungai meluap antara lain Krueng Keureutou, sungai Krueng Pase, sungai Krueng Peuto, dan sungai Krueng Pirak.
Banjir merendam puluhan desa yang terletak di 12 kecamatan di kawasan Aceh Utara. Banjir di sana terjadi sejak Rabu (5/9) kemarin dan sebagian wilayah mulai menggenangi pemukiman penduduk sejak dinihari tadi.
(agse/afb)
