Dramatis Penyaluran Bantuan Warga Terisolir Akibat Jembatan Putus di Bengkulu

Sebanyak 34 kepala keluarga (KK) di Dusun III, Desa Gembung Raya, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu dilaporkan terisolir karena jembatan yang menghubungkan dusun itu dengan daerah lain terputus. Penyaluran bantuan logistik ke dusun itu bahkan berlangsung dramatis.

Pantauan detikSumut di lokasi, bantuan mulai datang dari pemerintah , donatur dan relawan. Nyaris tak ada jalur lain untuk menyalurkan bantuan selain melalui jembatan yang rusak itu.

Warga dan petugas kemudian duduk dan bergelantungan di besi jembatan yang tersisa. Satu per satu bantuan kemudian dioper secara estafet, masing-masing menunggu di dua ujung jembatan.

"Karena jembatan masih putus, penyaluran bantuan logistik itu berlangsung dramatis. {emberian bantuan itu dilakukan secara estafet di atas jembatan dengan bergelantungan di atas seutas sling besi jembatan yang tersisa di bawa arus sungai, dengan beralaskan kayu," kata Sekretaris BPBD Provinsi Bengkulu, Khristian Hermansyah Senin (19/9/2022).

Khristian menjelaskan, meski harus menyebarangi sisa jembatan yang putus, pemberian bantuan tersu dilakukan dengan melibatkan warga setempat, pemerintah desa, kecamatan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Bengkulu Utara, serta Polri dan TNI.

"Warga korban terdampak jembatan putus di Kabupaten Bengkulu Utara, telah diberikan bantuan logistik," jelas Khristian.

Diketahui, jembatan itu rusak setelah diterjang derasnya arus Sungai Gembung sejak Mingu (18/9) kemarin. Jembatan itu diketahui merupakan satu-satunya akses warga dusun ke desa.