.webp)
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) Zainudin Amali menerima audiensi dewan direksi baru PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk membahas kelanjutan Liga 1 2022/2023. Amali menegaskan masih akan melakukan rapat koordinasi lanjutan soal Liga 1 kapan bergulir.
Audiensi tersebut berlangsung pada Jumat (18/11/2022). Ini juga sekaligus untuk perkenalan direksi dan komisaris PT LIB yang baru terpilih dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa.
"Kami belum pastikan tanggal berapa (Liga 1 lanjut). Kalau sudah mau mulai kompetisi, kami pasti akan lakukan rapat koordinasi, saya akan undang kepolisian, (Kementerian) Kesehatan, Satgas COVID-19, Kementerian PUPR, Kementerian Dalam Negeri, dan lainnya yang terkait," kata Amali dilansir detikSport, Jumat (18/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amali mengaku, dalam kesempatan ini belum berbicara secara spesifik mengenai detail teknis soal kelanjutan kompetisi. Namun akan ada pertemuan lanjutan khusus untuk masalah tersebut.
"Jadi dari situ, bisa tahu kapan tanggalnya, kalau sekarang belum. Tentu opsi-opsi ada, tetapi kami belum bisa sampaikan sekarang karena menunggu rapat koordinasi," paparnya.
Tak hanya itu, Amali mengaku PT LIB telah memberikan opsi kapan kompetisi akan dilanjutkan. Namun masih akan dibicarakan kembali baru setelah itu diputuskan kapan kompetisi mulai digulirkan.
"Jadi kalau ada rapat itu, baru diputuskan seperti apa. Tadi PT LIB sudah menyampaikan opsi, tetapi belum bisa kami publish," jelas Amali.
Sebelumnya, PT LIB sempat membuat tiga timeline kelanjutan Liga 1 yakni pada 18 November, 25 November, serta 2 Desember. Sedangkan pada RUPS Luar Biasa Ferry Paulus selaku Direktur Utama baru PT LIB menyebut bahwa 2 Desember adalah tanggal paling realistis untuk melanjutkan kompetisi.
Namun hingga saat ini belum ada kepastian izin dari kepolisian selaku pemilik wewenang. Banyak evaluasi yang harus dilakukan stakeholder sepak bola untuk memastikan penyelenggaraan pertandingan benar-benar aman.
Adapun Liga 1 terakhir kali digelar pada 1 Oktober lalu yang mempertemukan Arema FC Vs Persebaya Surabaya. Pertandingan itu meninggalkan duka dengan tewasnya 135 orang dalam peristiwa yang dikenal sebagai Tragedi Kanjuruhan.
(afs/asm)
