Lini depan PSM Makassar masih menjadi masalah tersendiri. Dari 5 laga uji coba, belum ada satu pun striker Skuad Juku Eja yang mencetak gol.
Everton Nascimento dan Ramadhan Sananta yang menjadi andalan di lini depan, belum mampu menjadi ujung tombak yang menakutkan bagi tim lawan. Kondisi ini pun mulai menimbulkan keraguan akan kualitas striker PSM Makassar.
"Tentu setiap striker tugas utamanya adalah mencetak gol. Liat semua pemain dunia, kenapa mahal harganya bagi seorang striker, karena diharapkan cetak bola," kata pengamat sepak bola, Najib Latandang kepada detikSulsel, Selasa (7/6/2022).
Eks Gelandang PSM Makassar Era 80-an itu menegaskan, justru jadi masalah jika pemain belakang yang banyak mencetak gol. Sebab menurutnya semua pemain punya tugas masing-masing di posisinya.
"Kan setiap pemain punya posisi dan tugas masing-masing. Depan untuk cetak bola, tengah mengatur suplai bola, dan belakang untuk bertahan. Kalau ini tidak dijalankan dengan baik, tugasnya pelatih untuk memberi arahan dan petunjuk," jelasnya.
Kendati demikian, karena ini masih laga uji coba Najib cukup memakluminya. Apalagi pelatih Bernardo Tavares dan strikernya Everton Nascimento tergolong baru bergabung bersama PSM. Mereka butuh proses adaptasi.
"Tetapi di Piala Presiden sudah harus cetak gol. Kalau tidak bisa cetak bola, perlu dipikirkan untuk diganti," tegasnya.
Dari 5 laga uji coba PSM Makassar mencetak 8 gol. Tetapi tidak ada satu pun striker yang bisa mencetak gol. Sebanyak 8 gol yang dicetak PSM justru lahir dari pemain tengah dan belakang.
Mulai dari pemain belakang, seperti Erwin Gutawa yang mencetak satu gol, Dallen Doke satu gol, dan Yance Sayuri 2 gol. Kemudian pemain tengah, seperti M Dzaki, Rizky Eka Pratama, Vivi Asrizal, dan Bryan Cesar Ramadhan yang masing-masing cetak satu gol.
(ata/asm)