Terkuak Modus Donasi Fiktif Komplotan Oknum Relawan di Makassar

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 11 Okt 2025 05:45 WIB
Foto: Dinsos Makassar bersama Satpol PP Makassar mengamankan komplotan oknum relawan (seragam merah) galang donasi fiktif. (dok. Istimewa)
Makassar -

Sejumlah relawan di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), diamankan petugas Dinsos usai ketahuan menggalang donasi untuk membantu biaya anak sakit yang ternyata fiktif. Terungkap, para pelaku sudah dua tahun menggalang donasi kepada pengendara.

Komplotan relawan fiktif tersebut terjaring razia oleh tim Rehabilitasi Sosial (Resos) Dinsos Makassar di kawasan Jalan Masjid Raya Makassar, Kamis (2/10). Para pelaku kemudian diserahkan ke Satpol PP Makassar untuk selanjutnya diserahkan ke Kepolisian.

"Setelah kita telusuri, anak yang dia kasih gambar itu (untuk disalurkan sumbangan), anaknya sudah sehat. Seakan-anak anak itu butuh bantuan, ternyata itu fiktif semua," kata Kepala Dinsos Makassar Andi Bukti Djufrie kepada detikSulsel, Rabu (8/10/2025).


"Teman-teman dari Resos melakukan penjangkauan dan kita tangkap. Kemudian kita laporkan, proses dulu di Satpol PP, setelah itu baru kita bawa ke polisi," bebernya.

Menurutnya, tindakan seperti itu merupakan bentuk pembohongan publik yang tidak bisa dibiarkan. Dinsos memastikan pelaku tetap akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Iya. Diproses dulu kalau seperti itu karena itu kan pembohongan publik," tegasnya.

Andi Bukti mengungkapkan praktik peminta sumbangan fiktif terjadi di sejumlah titik di Makassar. Dinsos pun terus melakukan penelusuran.

"Itu sementara kita telusuri juga. Kemungkinan besar seperti itu (fiktif) juga," sebutnya.

Dia membeberkan pelaku bisa memperoleh uang cukup besar dari hasil sumbangan palsu itu. Dia memperkirakan jumlah uang yang terkumpul bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah setiap harinya.

"Saya kurang tahu (persisnya). Tapi, tidak kurang dari Rp 500 ribu itu setiap hari. Mungkin lebih di atasnya lagi. Bisa jadi (jutaan rupiah). Sedangkan pengemis saja bisa Rp 800 per hari. Apalagi yang kita lakukan penjangkauan ini, model-model lembaga mau membantu masyarakat," bebernya.

Lebih lanjut Andi Bukti mengatakan para pelaku sudah dua tahun melakukan penipuan dengan modus membantu biaya pengobatan anak yang sedang sakit keras.

"Jadi, sebenarnya dia (komplotan oknum relawan itu) sudah lama beroperasi, sudah 2 tahun kalau tidak salah," ujarnya.



Simak Video "Video: Tetap Waspada Ya Meski Kode QR Sekarang Makin Mudah Diakses!"

(hmw/hmw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork