.webp)
Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) mulai berunjuk rasa di bawah flyover, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Aksi mereka tak mendapat pengawalan dari kepolisian.
Pantauan detikSulsel, Sabtu (30/8/2025) pukul 16.11 Wita, mahasiswa Unhas langsung membuat formasi lingkaran saat tiba di flyover. Mereka duduk di aspal mengelilingi ban bekas yang dibakar sambil membentangkan spanduk berisi tuntutan mereka.
Aksi mereka pun langsung menjadi perhatian publik. Banyak pengendara berhenti sejenak sekadar menyaksikan massa demonstran itu. Tak sedikit pula driver ojek online (ojol) ikut menyaksikan aksi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lokasi, tak terlihat personel kepolisian. Hanya ada beberapa prajurit TNI yang berjaga. Sejak aksi unjuk rasa Jumat (29/8), tak tampak polisi di sejumlah titik aksi. Hanya prajurit TNI yang berjaga di sejumlah objek vital di Kota Makassar.
"Di tengah rakyat yang masih bergulat dengan harga kebutuhan pokok, pengangguran, dan layanan publik yang jauh dari layak, DPR justru mengalokasikan tunjangan fantastis bagi anggotanya," sebut Korlap, Andang, dalam tuntutannya.
Satu per satu mahasiswa Unhas menyampaikan orasinya di hadapan para demonstran. Secara garis besar, mereka juga menolak segala tindakan represif aparat penegak hukum yang terus dipertontonkan akhir-akhir ini.
"Aksi mahasiswa, buruh, hingga masyarakat sipil kerap dibalas gas air mata, water cannon, hingga memakan korban jiwa. Pola ini menunjukkan semakin jauhnya wakil rakyat dari rakyat yang diwakilinya," ujarnya.
Sebelumnya, mahasiswa Unhas berkumpul di depan Rektorat Unhas. Mereka meminta restu kepada pimpinan kampus untuk menggelar aksi di flyover.
Ada pun tuntutan mahasiswa Unhas kali ini salah satunya menuntut pencopotan Kapolri imbas meninggalnya driver ojek online Affan Kurniawan yang dilindas rantis Brimob di Jakarta pada Kamis (28/8) malam. Insiden memilukan itu terjadi imbas demo ricuh yang terjadi di Gedung DPR/MPR sejak sore.
(asm/hsr)
