Menanti Solusi Disdik Makassar soal Ijazah 2 Murid TK Masih Ditahan

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 01 Jul 2025 07:30 WIB
Foto: Sekolah taman kanak-kanak (TK) Tunas Muda di Kota Makassar. (Dok. Istimewa)
Makassar -

Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), melakukan mediasi terkait ijazah 2 murid TK di PAUD Tunas Muda Makassar yang masih ditahan pihak sekolah usai orang tua (ortu) siswa memprotes biaya wisuda. Disdik Makassar akan mempertemukan ortu murid dengan pihak sekolah dalam waktu dekat.

Diketahui, PAUD Tunas Muda, Makassar menggelar acara penyerahan rapor ke siswanya pada Sabtu (21/6) lalu. Salah satu ortu siswa, Rahmawati mengaku ijazah anaknya tidak diberikan karena hanya diwakili oleh sepupunya saat penyerahan rapor di sekolah.

"Minggu lalu waktu hari Sabtu (21/6) penerimaan rapor, kebetulan ada sepupuku di sana, masih sekolah anaknya. Jadi bilang titip mami pale ijazahnya anakku. Sampai di sana (sepupu Rahmawati) bilang ini bagaimana ijazahnya ini yang dua orang, langsung dia (Kepsek) bilang urus saja di dinas, pergi saja di dinas, urus sendiri," kata Rahmawati kepada detikSulsel, Minggu (29/6/2025).


Rahmawati lantas mendatangi kantor Dinas Pendidikan Makassar pada Selasa (24/6). Namun pihak dinas menjelaskan bahwa ijazah anaknya sudah diserahkan ke pihak sekolah.

"Sampai di dinas ada stafnya (Disdik). Ini mau kuambil ijazah dari TK Tunas Muda. Langsung dia bilang 'sudah na ambil semua itu kepala sekolahnya Bu Ijazahnya'. Oh, Tidak ada yang na simpan yang dua orang? na bilang, 'tidak ada', ku bilang ih na arahkan ka ke sini," ujar Rahma meniru percakapannya dengan pihak Disdik Makassar.

Saat hendak meninggalkan Disdik Makassar, Rahmawati bertemu dengan Kepala Bidang PAUD dan PNF Disdik Makassar, Yasmain Gasba. Yasmain lantas menghubungi kepala sekolah PAUD Tunas Muda terkait penahanan ijazah anak Rahmawati.

"Jadi sore itu ada chatnya Pak Kabid. Bilang, suruh mi datang tidak bisa diwakili ambil ijazah, harus ibu dan bapak, bawa materai dua lembar. Kan dua orang ini berarti empat lembar. Bawa materai dua lembar," terangnya.

Rahmawati kemudian datang langsung ke PAUD Tunas Muda. Namun dia tidak bertemu dengan kepala sekolah dan pihak sekolah memintanya menandatangani surat pernyataan.

"Yang terakhir kemarin, dipertemukan maki, ku kira ada mi titik terang apa. Ternyata tidak. Itu harapanku. Semoga ini kepala sekolah. Jangan mako lagi kasih persulit ki orang," keluhnya.

Lebih lanjut, Rahmawati menegaskan dirinya tidak pernah lalai terkait pembayaran sekolah anaknya. Dia pun curiga pihak sekolah mempersulitnya gegara aksi protesnya terkait acara wisuda.

"Selama ini juga tidak pernah terkendala membayar. Saya membayar terus. kecuali, gara-gara itu ji viralnya mungkin, tapi kan viral karena mu kasi keluar anakku. Selama ini nda pernah ja komplain apa-apa, barusannya ji ini," jelasnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...




(hsr/ata)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork