.webp)
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan (Sulsel) masih melakukan pencarian terkait buaya yang muncul di kanal Jalan Anggrek Raya, Kota Makassar. Selama proses pencarian, masyarakat diimbau untuk waspada.
"Itu kawan-kawan sudah pergi cek situ tapi hilang lagi. Paling kita ya bisa kasih rambu supaya masyarakat hati-hati," kata Kepala BBKSDA Sulsel Jusman kepada detikSulsel, Senin (30/9/2024).
Jusman menjelaskan, kemunculan buaya tidak hanya terjadi di Kota Makassar, tapi juga terjadi di daerah lain di Sulsel. Dia menyebutkan kemunculan buaya ini merupakan fenomena baru yang butuh kajian khusus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang ini kayaknya buaya ini banyak sekali ya, bukan hanya di Makassar. Ada laporan dari Bulukumba, Pj Bupati Sinjai juga nelepon lagi banyak. Fenomena baru ini belum ada kajian khusus juga itu," jelasnya.
Jusman melanjutkan, penyebab banyaknya kemunculan buaya bisa disebabkan berbagai faktor. Salah satunya akibat meningkatnya populasi buaya yang tidak terkontrol.
"Penyebab persisnya itu perlu kajian. Karena mungkin banyak yang berubah. Atau mungkin juga populasinya lagi meningkat, antara lain karena pemanfaatan yang terbatas," paparnya.
Jusman juga mengatakan, informasi mengenai peningkatan populasi buaya merupakan tanggung jawab Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN. Sedangkan pihaknya hanya melakukan upaya penanganan buaya yang bersumber dari aduan masyarakat.
"Sebenarnya untuk menjawab pertanyaan itu (kenapa buaya sering muncul) lebih bisa dijawab BRIN tentang bagaimana kajian populasinya. Kalau kami ini yang urusi itu kalau ada aduan, kalau ada yang ditangkap," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Damkarmat Makassar telah menerima laporan warga soal kemunculan buaya di kanal Jalan Anggrek Raya, Kecamatan Panakkukang, Makassar sejak Jumat (20/9). Damkarmat juga telah mendatangi lokasi kemunculan dalam dua hari hingga Sabtu (21/9) namun buaya tersebut belum sempat dievakuasi.
Kasi Pengendali Operasi Penyelamatan dan Evakuasi Damkar Makassar Idham K mengatakan pihaknya kembali menerima laporan kemunculan buaya usai videonya beredar pada Sabtu (28/9). Idham menyebut, video yang beredar merupakan video baru setelah evakuasi yang dilakukan sebelumnya.
"Kami sudah teruskan laporan ini ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan kemarin kami minta sama warga kalau buayanya naik ke darat segera lapor di pemadam untuk dilakukan penangkapan," ujar Idham, Senin (30/9).
(asm/sar)
