Universitas Muslim Indonesia (UMI) menjajaki peluang kerja sama terlibat dalam program Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI di bidang ekonomi hingga budaya. UMI berambisi memperluas jejaring kemitraan pada sektor strategis guna memperkuat kiprah di tingkat internasional.
Peluang kerja sama tersebut dibahas dalam kunjungan Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI Mansyur Ramly ke Kemenlu RI pada Rabu (17/12) lalu. Mansyur dan rombongannya disambut oleh Wakil Kemenlu RI Anis Matta.
"Kami membincangkan berbagai program strategis Kementerian Luar Negeri yang berpotensi melibatkan UMI," kata Mansyur dalam keterangannya, Jumat (19/12/2025).
Dia menegaskan bahwa UMI siap berkontribusi terutama bagi pembangunan nasional. Menurutnya, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab besar tidak hanya dalam pengembangan akademik, tetapi juga berperan dalam kemajuan bangsa.
"Ke depan, UMI siap berkontribusi lebih optimal dalam bidang budaya, ekonomi, dan sektor lainnya sebagai bagian dari peran perguruan tinggi dalam pembangunan bangsa," tegasnya.
Rektor UMI Hambali menyebut kunjungan pihaknya ke Kemenlu RI merupakan upaya kampus bersinergi dengan pemerintah, terutama dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Kami berharap ke depan dapat bersinergi dalam berbagai program pengembangan kerja sama dan peningkatan kualitas SDM," tuturnya.
"Alhamdulillah, Bapak Wakil Menteri memberikan respons yang sangat baik terhadap niat dan komitmen UMI," sambung Hambali.
Sementara itu, Anis Matta menilai pertemuan tersebut sebagai momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pendidikan tinggi dan diplomasi negara. Dia juga menilai UMI merupakan perguruan tinggi yang memiliki rekam jejak prestasi serta potensi besar.
"UMI memiliki banyak prestasi dan potensi besar untuk berkontribusi dalam kerja sama internasional. Pertemuan ini menjadi awal untuk menjajaki peluang pembangunan kolaborasi ke depan," tuturnya.
Simak Video "Video Permintaan Maaf Satria Eks Marinir yang Ikut Rusia, Mau Jadi WNI Lagi"
(hmw/ata)