Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan atensi terkait keluhan dokter spesialis kandungan bernama dr Ruhwati yang menyoroti kurangnya fasilitas medis di ruangan operasi RSUD LM Baharuddin, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kemenkes menegaskan keselamatan pasien menjadi yang utama sehingga dibutuhkan fasilitas yang baik.
Dilansir dari detikHealt, Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes RI, Azhar Jaya mengatakan pihaknya akan memantau kejadian tersebut. Ia mengungkapkan kejadian ini akan menjadi perhatian khusus.
Dia menegaskan bahwa memberikan layanan sesuai standar adalah hal yang sangat penting. Terlebih, keluhan dokter tersebut juga berkaitan erat dengan keselamatan pasien yang menjalani operasi.
"Ini tentu saja menjadi perhatian kita karena setiap tindakan medis ada standar-standar yang harus dipatuhi. Kami akan pantau kasus ini bersama sama dengan Dinkes (dinas kesehatan) dan ARSADA (asosiasi rumah sakit daerah seluruh Indonesia)," ujar Azhar ketika dihubungi detikcom, Senin (24/11/2025).
Azhar menuturkan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Selain itu, ia juga telah mengeluarkan instruksi khusus untuk menindaklanjuti kejadian tersebut.
"Saya sudah minta Direktur Mutu Ditjen Keslan (kesehatan lanjutan) untuk memberi atensi soal ini," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam unggahan Ruhwati yang dilihat detikcom, dia mengeluhkan set kain operasi yang disiapkan rumah sakit hanya 2, sedangkan jadwal operasi sebanyak 3 orang. Kain penutup pasien yang kerap dikeluhkan juga tak kunjung tersedia.
Tak hanya itu, ia juga mengeluhkan jarum operasi yang rapuh. Dalam kondisi operasi pasien, Ruhwati memperlihatkan benang-benang yang digunakan mudah putus sekali ditarik. Dia juga menyoroti kerusakan pendingin ruangan.
"Kalau tidak keterlaluan saya tidak ekspos seperti ini, tapi keluhan kami tidak pernah digubris," tulis Ruhwati dalam unggahannya, Kamis (20/11).
Simak Video "Video Warga Ngamuk di RSUD Muna Barat: Perawat Dikejar-Kursi Dilempar"
(hsr/asm)