.webp)
Arus lalu lintas di Jalan Poros Maros-Bone di wilayah Camba atau Kappang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami kemacetan sepanjang 2 kilometer. Situasi ini terjadi lantaran material proyek memenuhi bahu jalan.
Dari laporan yang diterima detikSulsel, Selasa (5/12/2023) pukul 16.30 Wita, titik kemacetan berada di Hutan Karaengta, Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Maros. Lokasi itu merupakan titik pengerjaan pemotongan batu di tebing jalan dalam rangka proyek pelebaran jalan.
"Macet lagi sekarang Kappang, perkiraan 2 km panjang macetnya," ujar salah pengendara asal Bone Andis kepada detikSulsel, Selasa (5/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andis mengaku sudah terjebak macet selama satu jam. Kendaraan masih mengantre melintas sembari dilakukan pembersihan material secara bertahap di jalan.
"Sekitar 1 jam ma ini terjebak macet. Dari pukul 15.10 Wita hingga pukul 16.30 Wita," tuturnya.
Menurutnya material batu yang memenuhi jalan mengakibatkan penyempitan jalan. Material tersebut hampir menutupi satu lajur ruas jalan tersebut.
"Material proyek ini biang kerok kemacetan. Karena itu material mengambil sebagian jalan, baru saat ini jalur sudah sempit dan kendaraan sangat padat," beber Andis.
Diberitakan sebelumnya, Jalur Poros Maros-Bone di wilayah Camba atau Kappang, Maros, akan kembali ditutup total pada Rabu (6/12) besok. Penutupan dilakukan sehubungan aktivitas pemotongan tebing batu untuk memperlebar jalan.
"Penutupan total akan kembali dilakukan pada besok Rabu, 6 Desember," ujar Kuasa Kerjasama Operasional (KSO) PT Lambok Arta Gaya Iwan Subhan, Selasa (5/12).
Lokasi penutupan titik awal di Jembatan Pattunuang Asue, Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros. Kemudian titik akhir di Rumah Makan Al Fathir Desa Limapoccoe, Kecamatan Cenrana.
Iwan mengatakan penutupan dilakukan mulai pukul 08.00 Wita untuk lokasi pemotongan batu yang ketiga. Namun pihaknya tidak bisa memprediksi berapa lama dilakukan pemotongan.
"Ini lokasi pemotongan batunya sudah di titik ketiga dari delapan titik di Hutan Karaengta. Kami tidak bisa memperkirakan sampai jam berapa besok dilakukan penutupan, yang pasti kami upayakan tidak sampai tengah malam," pungkasnya.
(sar/nvl)
