.webp)
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) merespons adanya 11 ASN berpose 5 jari diduga simbol dukungan ke caleg Golkar nomor urut 5, Darwis Sani. BKPSDM membela ASN tersebut dengan mengklaim saat ini belum penetapan caleg.
"Setahu saya di PP Nomor 94 tahun 2021 itu dilarang mendukung kepada calon kepala daerah atau DPRD. Kan kita asumsikan berfoto 5 jari na belum ditetapkan nomor urut, masih bisa berubah nomor urut itu," kata Kepala BKPSDM Parepare, Adriani Idrus kepada detikSulsel, Rabu (6/9/2023).
Adriani menilai, polemik terkait foto ASN yang berpose 5 jari dengan Darwis Sani belum masuk indikasi pelanggaran netralitas dukungan ke caleg. Alasannya sampai saat ini belum ada penetapan caleg tetap tetapi baru caleg sementara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum (masuk indikasi melanggar netralitas ASN). Itu tidak jelas mendukung atau tidak karena kan belum ada calon, Pak Darwis itu masih bakal calon. Di foto juga masih pakai baju PNS berarti belum caleg DPRD," imbuhnya.
Lebih lanjut, Adriani menyerahkan kepada Bawaslu yang sudah melakukan penelusuran dan berencana memanggil 11 ASN untuk klarifikasi. Menurutnya, nantinya Bawaslu tetap akan menyerahkan hasil pemeriksaan kepada BKPSDM.
"Kami ada kesepakatan, jadi kalau sudah ditangani Bawaslu mereka yang tangani. Nanti hasilnya mereka kirim ke kami (BKPSDM) sebab mereka tidak bisa memberikan hukuman, jadi tetap kami periksa lagi," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Bawaslu Parepare telah mengidentifikasi kasus ASN berpose 5 jari diduga simbol dukungan ke caleg DPRD Sulsel dari Partai Golkar nomor urut 5, Darwis Sani. Total ada 11 orang ASN yang teridentifikasi dan akan dipanggil untuk klarifikasi.
"Indikasi sementara terkonfirmasi ada 11 orang (ASN) dari foto yang beredar," ungkap Ketua Bawaslu Parepare Muh. Zainal Asnun kepada detikSulsel, Senin (4/9).
Zainal menyampaikan temuan 11 orang ASN tersebut berdasarkan hasil sementara dari tim yang dibentuk Bawaslu Parepare. Mereka telah mengunjungi ASN tersebut di kantor mereka.
"Tadi tim sudah mengunjungi kantor yang bersangkutan untuk menemukan siapa saja yang memang berstatus ASN dari foto yang beredar. Dan indikasinya itu tadi, ada 11 orang yang terkonfirmasi," terangnya.
(ata/sar)
