.webp)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memuji Desa Wisata Lantebung, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) karena berbasis ekoturisme. Desa wisata ini juga sebagai pengembang pariwisata di bidang konservasi.
"Wisata Lantebung ini berbasis ecotourism yang konsepnya adalah konservasi dan juga melibatkan masyarakat. Jadi mangrove ini adalah sebuah kegiatan yang bukan hanya mendukung pariwisata tapi juga mengembangkan pariwisata berbasis konservasi," ucap Sandiaga kepada wartawan, Rabu (12/7/2023).
Sandiaga mengungkapkan bahwa Desa Wisata Lantebung merupakan salah satu desa wisata terbaik yang berhasil masuk 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Kedatangannya hari ini dalam rangka melaksanakan visitasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah desa wisata ke-54 yang telah kita visitasi. Ini luar biasa, bagian dari 75 besar desa wisata terbaik dari seluruh Indonesia," ungkapnya.
Desa Wisata Lantebung memiliki dua fungsi. Pertama sebagai destinasi wisata dan yang kedua menjaga ekosistem.
"Saya melihat bahwa ini dapat dua. Satu destinasinya dari segi pariwisata, tapi juga keberlanjutannya. Karena mangrove ini sangat efektif untuk menyerap karbon, dan sekarang menjadi salah satu favorit dalam mengurangi karbon offsetting," ucap Sandiaga.
Selain Desa Wisata Lantebung ada enam wisata lainnya di Sulsel yang masuk 75 besar ADWI. Hal ini membuat Sulsel sebagai provinsi dengan jumlah finalis terbanyak.
"Ini juga merupakan prestasi dari Provinsi Sulsel menjadi provinsi dengan jumlah desa wisata terbanyak yang menjadi finalis dari Anugerah Desa Wisata," bebernya.
Menparekraf berharap dengan banyaknya desa wisata yang ada di Sulsel dapat membangkitkan perekonomian. Sehingga ekonomi masyarakat dan kesei rakyat dapat meningkat.
"Hari ini saya betul-betul sangat memberikan apresiasi dan harapannya bahwa desa-desa wisata ini akan terus bisa membangkitkan ekonomi untuk menciptakan lapangan pekerjaan," harapnya.
(hsr/hsr)
