Heboh Pasangan Transgender India Lahirkan Bayi dari Kandungan Suami

Tim detikHealth - detikSulsel
Jumat, 10 Feb 2023 16:37 WIB
Pavel dan Zahad, transgender India yang melahirkan bayi. Foto: Istimewa
Jakarta -

Heboh pasangan transgender pertama di India melahirkan anak pertamanya. Bayi itu lahir dari pasangan bernama Ziya Paval dan Zahad.

Paval merupakan pria yang kemudian memilih untuk menjadi wanita. Dia merupakan penari di Kerala, India. Sementara Zahad adalah wanita yang akhirnya bertransformasi menjadi pria.

Mengutip detikHealth, keduanya menyebut belum banyak pasangan transgender yang memiliki anak secara biologis.


"Kami akan mewujudkan impian saya menjadi seorang ibu dan impiannya menjadi seorang ayah. Janin berusia delapan bulan sekarang berada di dalam perut. Dari apa yang kami ketahui, ini adalah kehamilan transpria pertama di India," kata Zahad di postingan Instagram beberapa waktu lalu.

Dilihat di Instagramnya, Paval menyebut anak pertamanya itu lahir pada 8 Februari 2023 pada pukul 09.37 waktu setempat. Bayinya lahir dengan berat 2,920 kilogram.

Pavel dan Zahad sudah menjalani transisi gender dengan tahapannya masing-masing. Namun mereka menghentikan terapi hormonnya usai memutuskan untuk meminang bayi setahun belakangan ini.

Zahad sendiri belum melakukan pengangkatan rahim setelah berubah menjadi seorang pria. Maka dari itu, Zahad masih bisa hamil dari pasangannya, Pavel.

Dari kehamilan itu, keduanya pun kerap memperlihatkan perkembangan kehamilannya di media sosial Instagram. Banyak warganet yang akhirnya memberi ucapan serta doa kepada keduanya.

Transgender Hamil, Bisakah?

Kehamilan pasangan Pavel dan Zahad lantas menjadi pertanyaan. Jawabannya seorang trans yang bertransisi dari perempuan biologis menjadi laki-laki dan tetap mempertahankan organ-organ tersebut, maka dia bisa hamil.

Dilansir dari Medical News Today, seseorang yang lahir sebagai laki-laki dan hidup sebagai laki-laki tidak bisa hamil. Namun, beberapa laki-laki transgender dan non-biner bisa mengalaminya, asalkan memiliki rahim dan indung telur.

"Ada juga teknik transplantasi rahim seseorang untuk tujuan kehamilan. Teknik ini masih sangat eksperimental dan berbahaya. Tapi kemungkinan kelahiran dengan kondisi cacat relatif tinggi," menurut catatan Healthline.



Simak Video "Video: Ketentuan Saf Salat untuk Transgender"

(asm/alk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork