Sinergi Telkom dan TNI Angkatan Laut (AL) dalam menyediakan faslitias telekomunikasi di 11 pulau terluar Indonesia terus digenjot. Diharapkan, sebelum tahun berganti layanan ini sudah tersedia.

Orang kota okelah sudah berbicara soal enaknya jaringan 4G. Namun bagi mereka yang di pelosok, mencicipi sinyal seluler sudah menjadi berkah tersendiri. Hal ini ditemui saat blusukan Menkominfo Rudiantara ke pedalaman Kalimantan.

Telkomsel masih akan menambah 100 eNodeB lagi untuk memperkuat 200 base station 4G LTE yang telah lebih dulu dibangun di Jakarta dan Bali. Dengan demikian, total ada 300 BTS 4G yang dimiliki Telkomsel hingga akhir 2014.

Desember 2014 bisa dibilang jadi penghujung tahun yang sibuk bagi para operator. Telkomsel, misalnya, setelah meluncurkan 4G LTE, operator ini harus langsung bersiap diri untuk menyambut periode padat trafik jelang Natal dan Tahun Baru.

Dengan bertambahnya lima BTS perbatasan yang sudah on air di Kaltim, maka jumlah BTS Telkomsel di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia di pulau Kalimantan berjumlah 41 unit, tersebar mulai dari Kalimantan Utara, Timur, Tengah dan Barat.

Kata siapa penduduk desa terpencil di perbatasan ketinggalan teknologi? Nyatanya ponsel adalah hal yang biasa bagi mereka. Bahkan hampir tiap anak kecil telah memegang ponselnya sendiri-sendiri yang rata-rata sudah berkamera.

Video yang muncul dalam video conference ini memang masih patah-patah. Namun ini merupakan momentum bersejarah bagi wilayah Tiong Ohang. Sebab sebelumnya, tak ada sinyal seluler yang masih wilayah terpencil ini.

Menkominfo baru saja meresmikan BTS di wilayah Tiong Ohang, Kalimantan Timur yang berbatasan dengan Malaysia. Lantaran belum ada jaringan listrik, BTS itu pun dipasok dayanya oleh genset berbahan bakar solar yang dihargai Rp 20 ribu per liter.

Wilayah Tiong Ohang di Kalimantan Timur memang terpencil. Untuk menempuhnya perlu waktu 21 jam perjalanan darat dari Balikapapan. Tak pelak, ketika di Jakarta sudah merasakan sensasi 4G, di wilayah ini sinyal seluler baru saja masuk. 

Para operator telekomunikasi mau-mau saja berbagi jaringan demi efisiensi yang diminta oleh Menkominfo Rudiantara. Namun mereka minta kepastian hukum agar kasus Indosat M2 dan Indar Atmanto tak terulang lagi.