Polisi menangkap tiga pelajar yang membacok siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) III berinisial R (17) di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (19/4) lalu. Para pelaku merupakan geng motor pelajar dari komunitas 'The Wools'.

MK telah memutus tentang tempat khusus merokok. Keputusan ini dinilai jauh dari prinsip perlindungan anak. Sebab anak ditengarai akan lebih termotivasi mengisap rokok dengan adanya tempatmerokok yang eksklusif.

Aksi tawuran pelajar di Jakarta sudah mengkhawatirkan. Para pelajar semakin berani melakukan tindak kriminal dalam tawuran tersebut. Mendikbud Muhammad Nuh pun menyatakan keprihatinannya.

Tawuran pelajar makin marak terjadi. Polsek Senen mengamankan 9 orang pelajar SMK yang hendak menyerang sekolah lainnya. Mereka diamankan petugas di kawasan Jl Salemba Raya, Jakarta Pusat.

R (17), pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) III kelas 3, dicelurit seorang pelajar dari sekolah lain saat melintas di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kaki R mengalami luka dan sempat dibawa ke sebuah klinik terdekat.

Kembali terjadi tawuran antar geng motor di sekitar Bundaran Senayan. Tak ada korban dalam tawuran ini.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh menepis anggapan, bahwa maraknya aksi tawuran yang dilakukan pelajar di berbagai daerah akhir-akhir ini, termasuk aksi tawuran yang terjadi usai Ujian Nasional, terkait dengan kualitas pendidikan yang menurun. Keluarga hingga negara mempunyai tanggung jawab yang sama.

Rabu (18/4) kemarin, puluhan siswa terlibat tawuran dan pembajakan bus Mayasari Bhakti di Kalideres, Jakarta Barat. Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, tidak yakin pelaku pembajakan adalah murid sekolah.

Hari ini merupakan hari terakhir ujian nasional (UN) untuk murid SMA. Pemprov DKI pun melakukan antisipasi dilakukannya konvoi dan aksi corat-coret yang dilakukan para siswa untuk melampiaskan kebebasan.

Polisi tidak menahan 35 siswa SMK yang membajak bus P 55 trayek UKI-Grogol di Kalideres, Rabu (18/4/) kemarin. Orangtua siswa-siswa ini dipanggil dan para siswa ini hanya diminta untuk membuat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya.