Hubungan antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) terus memanas. Bahkan Korut dikabarkan bakal kembali melancarkan serangan artileri ke wilayah Korsel sebelum akhir tahun ini.

"Tidak ada lembaga yudikatif yang memberikan DIPA, bahkan tidak merespon permintaan DIPA kecuali KPK," Koordinator research and development FITRA M Maulana di Resto Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Rabu (1/12/2010).

Amerika Serikat dan Korsel akan kembali melakukan latihan gabungan Angkatan Laut bulan ini. Militer kedua negara baru saja menyelesaikan latihan perang gabungan menyusul serangan Korut ke sebuah pulau Korsel yang menewaskan empat orang.

Korsel berencana menggelar kembali latihan militer setelah latihan militer gabungan dengan AS berakhir hari ini.

Pimpinan intelijen Korsel dilaporkan mengatakan Korut kemungkinan besar akan menyerang lagi.

Pemerintah Korea Utara mengatakan mereka memiliki ribuan sentrifugal nuklir di fasilitas yang baru diumumkan bulan ini.

Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak mengancam pemerintah Korea Utara atas tindakan tindakan provokasi dengan menyerang sebuah pulau di Korsel pekan lalu. Menurut Lee, Korut harus membayar atas tindakan yang dianggap tidak berperikemanuasiaan tersebut.

Presiden Korea Selatan, Lee Myung-Bak, merasa bertanggungjawab atas kegagalan melindungi warga dari artileri Korea Utara. Dia menyebut serangan Korut merupakan tindakan brutal.

Di tengah meningkatnya tensi di Semenanjung Korea, pemimpin Korut Kim Jong-Il dan anak bungsunya yang merupakan penerusnya, Kim Jong-un, menyempatkan diri konser musik.

Cina meminta pertemuan darurat negara-negara penting di tengah ketegangan tinggi di Semanjung Korea.