Ketakutan dan kegelisahan dimanfaatkan dalam strategi yang makin populer digunakan penjahat cyber untuk menipu pengguna internet. Akibat rasa takut, pengguna dijebak untuk menggunakan software keamanan palsu.

Untuk membuat uang palsu, Yong Permana menggunakan kertas telor. Setiap satu kilogram kertas jenis itu setara dengan 100 lembar kertas ukuran A4. Harga per kilogramnya Rp 18 ribu

Berawal dari terlilit utang, muncul ide di kepala Yong Permana untuk membuat upal. Yong berharap uang kembalian dari setiap upal Rp 20 ribu yang dia belanjakan, bisa menutup utangnya sebesar Rp 10 juta.

Pelaku sekaligus otak pembuatan uang palsu Yong Permana, mengaku baru dua bulan membuat upal. Bersama empat temannya, mereka menyebarkan pecahan upal Rp 20 ribu di Kabupaten dan Kota Bandung.

Polisi membekuk lima komplotan pembuat dan pengedar uang palsu. Dari para pelaku disita barang bukti seperti satu unit komputer, uang palsu jutaan rupiah serta alat sablon manual.

Bagi pelamar CPNS Pemkot Bandung yang lulus seleksi administrasi, jangan cari informasi ke Pemkot. Bisa jadi bukan bantuan yang didapat, justru menjadi sasaran empuk penipu berkedok calo.

Meski musim balap f1 sudah selesai, Rubens Barrichello masih bisa mendapat uang banyak. Pengadilan Sao Paolo memerintahkan Google membayar ganti rugi Rp 4 miliar pada pembalap Brasil itu.

Pengguna internet 'dininabobokan' oleh rasa aman semu lantaran menggunakan software keamanan palsu. Alih-alih mendapat pengawalan, user malah dihadapkan pada risiko kehilangan informasi dan identitas yang lebih besar.

Beginilah akhir petualangan duo penjahat spesialis pembobol ATM, Dasril (35)dan Supardi Tanjung (37). Keduanya dibekuk polisi dari Polsek Tebet saat beraksi di depan toko Roti Laresia, Tebet Timur, Jakarta Selatan, Senin (9/11/2009).

Nasib sial dialami PSK satu ini. PSK bernama Mise (38) tak sadar jika tamu yang dilayani membayarnya dengan uang palsu (Upal). Celakanya, upal itu dibelanjakan di Pasar Pagendingan Galis.