Selain lebar pita yang cuma 5 MHz di spektrum frekuensi 900 MHz, penyebab leletnya akes mobile broadband 4G LTE, ternyata juga turut dipengaruhi oleh faktor infrastruktur yang satu ini.

Kebijakan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang rencananya mulai diimplementasikan sejak 1 Januari 2017 menjadi berkah bagi perusahaan lokal. Termasuk Polytron yang bahkan pede bisa masuk dalam jajaran tiga besar produsen ponsel 4G di Indonesia.

Era mobile broadband 4G LTE jadi momentum Telkomsel untuk semakin memperkuat cengkramannya. Tak cukup hanya jadi penguasa pasar di industri seluler saja, tapi juga saatnya jadi raja digital company.

Setelah Jakarta, Bali, dan Bandung, kini giliran Surabaya yang resmi kebagian layanan mobile 4G LTE pertama kalinya secara komersial dengan dukungan 161 eNode B alias BTS 4G dari Telkomsel.

Layanan 4G LTE di Bandung bertambah. Kota kembang resmi jadi kota selanjutnya -- setelah Jakarta, Bogor, Yogyakarta dan Medan -- yang disambangi layanan 4G LTE XL Axiata.

Meskipun tengah gencar-gencarnya menggeber 4G LTE, Telkomsel ternyata masih menggantungkan kelangsungan hidup perusahaan dari layanan 3G. Hal itu terlihat dari rencana ekspansi jaringannya di sepanjang 2015 ini.

Tak cuma memantapkan posisinya sebagai operator seluler nomor satu di Indonesia dengan 140 juta pelanggan, Telkomsel juga masih kokoh bertengger di peringkat keenam dunia sejak dua tahun terakhir.

Operator seluler Telkomsel menargetkan bisa merengkuh empat juta pengguna layanan 4G LTE di akhir 2015 yang diharapkan mayoritas datang dari pelanggan existing dan sisanya dari akuisisi pelanggan baru.

Edward Snowden lagi-lagi bikin geger. Ia mengumbar cerita soal kasus penyadapan pada layanan operator telekomunikasi yang dilakukan lewat SIM card. Bagaimana bisa?

Belum mendunia bukan berarti tak punya kualitas juara. Setidaknya, beri dulu kesempatan membuktikan diri, kalau perlu diadu oleh para pemain global. Kondisi ini yang kira-kira terjadi oleh produsen SIM card lokal.