Telkomsel dan Telkom Group berbenah dalam menyambut Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 yang akan berlangsung pada 19-24 April 2015 di Jakarta dan Bandung. Serangkaian persiapan dilakukan baik dari sisi jaringan, produk, serta layanan.

Presiden Jokowi telah menyusun langkah perioritas dalam melaksanakan pembangunan lima tahun ke depan. Semua tertuang dalam Nawa Cita. Hal ini membuat seluruh Kementerian di Kabinet Kerja mengarap program yang berlandaskan pokok Nawa Cita, tak terkecuali Kementerian Kominfo.

Dibandingkan operator seluler yang lain, Telkomsel meraih performa bisnis paling kinclong selama tahun 2014. Anak usaha Telkom ini meraup untung Rp 19,4 triliun atau naik 11,9%. Lantas, apa langkah Telkomsel untuk menjaga pencapaian itu?

Telkomsel memastikan bakal menyisihkan sekitar 10% atau Rp 1 triliun dari total belanja modalnya di tahun 2015 yang mencapai Rp 10 triliun, khusus untuk pengembangan jaringan 4G.

Setelah Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali dan Medan, layanan 4G Long Term Evolution (LTE) Telkomsel sudah membidik dua kota lain untuk dijelajahi, yakni Makassar dan Manado.

Perlahan tapi pasti, jumlah pengguna 4G Long Term Evolution (LTE) mulai menjamur. Telkomsel saja sudah mengantongi seperempat juta pengguna layanan teknologi seluler generasi keempat itu.

Persaingan Telkomsel dan XL Axiata tak cuma di ranah 4G LTE. Dua raksasa telekomunikasi seluler ini juga saling menunjukkan taringnya di atas event Tambora Menyapa Dunia.

Telkomsel, XL Axiata, Indosat, dan Hutchison 3 Indonesia telah mencapai kata sepakat untuk penataan ulang dan refarming spektrum 1.800 MHz demi lanjutan ekspansi 4G LTE.

Bolt saat ini memegang lisensi Broadband Wireless Access (BWA) di zona 4, yaitu Jabodetabek dan Banten. Ini artinya mereka bisa menggelar layanan data 4G LTE di kawasan tersebut.

Bolt punya harapan tinggi dengan peluncuran MiFi terbarunya, MoviMax Orion. Yaitu menambah sekitar 200 ribu pelanggan baru. Belum lagi merilis tablet dan penambahan BTS agar jaringannya tidak byar-pet.