Senin (14/6/2010), sejumlah anggota Front Pembela Islam (FPI) melakukan unjuk rasa di Polda Metro Jaya terkait peredaran video porno mirip Ariel, Luna Maya dan Cut Tari. Selain menuntut artis-artis tersebut segera ditahan, FPI juga akan menuntut Luna karena pernah meledek FPI.

Sejumlah anggota Front Pembela Islam (FPI), akan melakukan demonstrasi di Polda Metro Jaya siang ini terkait beredarnya video porno mirip Ariel, Luna Maya dan Cut Tari. Jika polisi tidak segera menangkap mereka, FPI akan melakukan sweeping di rumah Luna.

"Kalau ditahan, kami akan seret mereka. Itu akan kami buktikan meski kami sendiri harus ditahan," kata Salim, koordinator unjuk rasa FPI di Mapolda Metro Jaya.

Sejak beredarnya video porno mirip Ariel, Luna dan Cut Tari, banyak masyarakat yang resah atas meluasnya peredaran video tersebut. Front Pembela Islam (FPI) pun meminta polisi agar segera menangkap Ariel, Luna dan Cut Tari.

Sebanyak 3.390 botol minuman keras berhasil disisir Kepolisian Resort Jakarta Pusat. Miras tersebut diamankan karena mengandung alkohol di atas ambang batas wajar yakni 5 persen. Selain itu juga melanggar izin.

Sejak tampil di 'Rayuan Arwah Penasaran', Rahma Azhari diterpa isu yang tidak sedap. Bahkan, Front Pembela Islam (FPI) sempat minta supaya Rahma bertobat. Rahma pun ngaku tertekan saat ini.

Beberapa pihak mulai curiga kalau protes yang dilayangkan Front Pembela Islam (FPI) terhadap film-film berbau seks merupakan bagian dari promosi film itu sendiri. Namun, FPI membantah jadi pendongkrak film seks.

Penampilan seksi artis Rahma Azhari di setiap penampilannya, baik di televisi atau di film, dianggap merusak moral bangsa oleh Front Pembela Islam (FPI). Rahma pun disuruh FPI supaya tobat.

Dewan Pers belum menerima aduan terkait kasus dugaan penganiayaan wartawan koran Lampu Hijau, Octabrian, oleh ormas Islam. Meski demikian, Dewan Pers siap memediasi kedua pihak.

Suatu organisasi massa (massa) merazia miras di kawasan Petamburan. Wartawan pun kena pukul. Gara-garanya, anggota ormas itu memukul kamera dan menghalang-halangi wartawan yang hendak mengambil gambar razia itu.