Dewan Pers akan mempertemukan pihak yang bertikai antara Dipo Alam dengan Metro TV, Media Indonesia dan TV One. Pertemuan diharapkan dapat mendamaikan semua pihak.

Wartawan Global TV yang mengaku mendapat tindak kekerasan dari kelompok Ahmad Dhani akan ke Dewan Pers Rabu (2/3/2011). Rencananya, mereka akan melaporkan tindakan Dhani yang dianggap arogan.

Mantan anggota Wantimpres Jimly Asshiddiqie menilai pernyataan Seskab Dipo Alam yang menyerukan boikot media adalah pernyataan pribadi. Jimly meminta menteri bisa menahan diri untuk melampiaskan perasaan pribadi.

Pemerintah Amerika Serikat telah membekukan sedikitnya US$ 30 miliar (sekitar Rp 263 triliun) aset-aset Libya. Ini merupakan pembekuan aset asing terbesar sepanjang sejarah AS.

Ahmad Dhani telah dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan tindak kekerasan terhadap dua orang wartawan Global TV. Menurut Pimred Global TV, Siane Indriani, Dhani marah karena tidak mau masuk TV.

Musisi Ahmad Dhani diduga melakukan kekerasan terhadap wartawan Global TV. Bos Republik Cinta Manajemen itu pun harus berurusan dengan polisi.

Perseteruan antara Seskab Dipo Alam dengan Media Group serta TVOne, sudah sampai di ranah pidana dan perdata. JK mengusulkan agar penyelesaiannya ke Dewan Pers saja.

Dewan Pers menyarankan Metro TV dan Media Indonesia tidak mengambil langkah hukum dalam menghadapi Seskab Dipo Alam. Kedua belah pihak disarankan berunding.

Metro TV balik dilaporkan Sekretaris Kabinet Dipo Alam ke Dewan Pers. Bagaimana tanggapan televisi milik Surya Paloh itu? "Kami senang sekali," kata Direktur Pemberitaan dan Program Metro TV Suryopratomo.

Selain digugat secara pidana, Sekretaris Kabinet (Setkab) Dipo Alam juga digugat secara perdata oleh Metro TV dengan nilai gugatan Rp 101 triliun. Kuasa hukum Dipo, Amir Syamsuddin, mengaku kliennya tak punya uang sebanyak itu.