Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam kekerasan yang terjadi di masyarakat karena ulah ormas anarkis. Bahkan diusulkan kalau ormas tersebut dibubarkan saja.

Polisi masih memeriksa 3 orang terkait kasus tawuran antar ormas di Kota Tangerang. 3 Orang tersebut diperiksa sebagai saksi.

Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy mempertanyakan kinerja Polri menjaga keamanan wilayah. Berulangnya bentrok antar ormas menunjukkan ketidaksigapan polisi.

Pemuda Pancasila dan Forum Betawi Rempug sempat terlibat bentrok di Kota Tangerang Selatan, Banten. Polisi menduga bentrokan itu akibat rivalitas ormas di lapangan.

Polda Metro minta pemerintah daerah setempat membongkar sejumlah pos milik Ormas di Ciputat. Berdirinya pos itu seringkali jadi pemicu gesekan dengan ormas lainnya.

Polisi melakukan penyisiran ke sejumlah tempat untuk mengantisipasi terjadinya tawuran antar ormas Front Betawi Rempug (FBR) dan Pemuda Pancasila (PP). Dari penyisiran tersebut, polisi mengamankan 3 orang dari anggota ormas PP.

Polisi membubarkan ormas yang berjumlah 300 orang yang membawa senjata tajam dan tumpul di Ciputat, Tangerang Selatan. Mereka merusak 3 pos Pemuda Pancasila.

Polisi membubarkan konvoi ormas yang membawa senjata tajam di kawasan Ciputat. Konvoi kelompok bersenjata tajam ini sempat membuat pengguna jalan takut melintasi kawasan ini.

Sekelompok orang dari ormas tertentu menenteng senjata tajam sambil melintas di flyover Ciputat. Anggota ormas itu berkonvoi dengan menggunakan sepeda motor.

Dua kelompok massa di Banda Aceh saling serang. Sebanyak 46 motor rusak karena dibakar. Insiden itu diduga dipicu pertandingan sepakbola.