7 Purnawirawan jenderal TNI menyebut 6 capres potensial termasuk Joko Widodo (Jokowi) di depan Presiden SBY. Namun bagi Wakil Ketua DPR dari PDIP Pramono Anung, tetaplah partai yang menentukan.

Wakil Ketua DPR Pramono Anung buka-bukaan soal biaya yang diperlukan untuk menjadi anggota DPR. Seorang pengusaha bisa menghabiskan Rp 6 miliar untuk duduk di kursi DPR.

“Perlu yang memiliki track record yang patut diacungi jempol, jangan hanya populer.”

Pertemuan Presiden SBY dengan tujuh purnawirawan jenderal tergolong menarik karena sebelumnya SBY telah menemui Prabowo. Namun pertemuan ini dianggap biasa saja oleh Wakil Ketua DPR, Pramono Anung.

Ongkos seorang calon legislatif untuk lolos menjadi anggota dewan terbilang cukup mahal. Nilainya bisa menembus miliaran rupiah. Mahalnya ongkos nyaleg ini mendorong caleg yang lolos akhirnya bertindak koruptif saat duduk di kursi dewan.

Jika Wakil Ketua DPR Pramono Anung membutuhkan Rp 1,5-2 miliar untuk duduk di kursi Senayan, anggota FPD DPR Vena Melinda mengaku hanya butuh Rp 250 juta saja.

Wakil Ketua DPR Pramono Anung buka-bukaan soal modal nyaleg Rp 2 miliar. Namun rupanya biaya nyaleg bervariasi tergantung anggota DPR yang bersangkutan.

Anas Urbaningrum diminta tidak diperlakukan sebagai whistleblower atau justice collaborator. KPK harus memeriksanya seperti tersangka korupsi lain yang diduga merugikan negara.

Dana kampanye yang tidak transparan membuat para politisi jadi mesin pencari uang. Sumber haram dari uang negara pun bisa jadi sasaran.

Anggota DPR RI dari Partai Golkar Hajriyanto Y Tohari menilai biaya menjadi anggota DPR bervariasi. Dia sendiri yang bertarung di daerah pemilihan (dapil) IV Jateng, mengaku hanya menghabiskan Rp 1 miliar.