Pembangunan pabrik baja milik PT Manunggal Sentral Baja (MSB) di Trowulan masih berpolemik. Berhembus isu jika perusahaan ini menyuap pejabat Pemkab Mojokerto untuk memuluskan perizinan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membantah telah memberikan rekomendasi kepada PT Manunggal Sentral Baja (MSB) agar bisa membangun pabrik di sekitar situs Majapahit Trowulan.

Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) mendukung penyelamatan situs Trowulan. Bahkan, rombongan BPPI menemui Gubernur Jawa Timur dan meminta Soekarwo mengkoordinir penyelamatan situs Trowulan.

Direktur utama PT Manunggal Sentral Baja (MSB) mengaku telah mengikuti semua prosedur pendirian parbrik baja di Trowulan. Menurutnya, pabrik yang dibangun ini sudah sesuai prosedur arahan dari Pemkab Mojokerto dan Kemendikbud.

Tak sekedar mengurusi perakitan dan penjualan sepeda motor, PT Astra Honda Motor (AHM) juga turut memajukan dunia pendidikan Tanah Air. Belum lama ini AHM mendonasikan sepeda motor dan alat peraga mesin motor Honda injeksi.

Apresiasi Film Indonesia (AFI), sebagai alternatif ajang penghargaan insan perfilman, tentunya mengemban beban yang tidak ringan. Banyak harapan-harapan yang yang dipanjatkan para pelaku dunia seni peran. Seperti apa?

Demi mendapatkan kesan yang selaras dengan tujuan acara, di ajang penghargaan mana pun, tentu saja mempunyai nama spesial bagi piala atau trofi yang diberikan. Itu juga yang dilakukan Apresiasi Film Indonesia (AFI) yang menamai piala mereka dengan sebutan 'Piala Dewantara'.

Sebagai sebuah ajang penghargaan baru, Apresiasi Film Indonesia (AFI) menawarkan 'kesegaran' dari segi sudut pandang penilaian film. Hal ini ternyata ditujukan dengan harapan, nantinya perfilman Indonesia bisa mengalahkan industri film Korea.

Apresiasi Film Indonesia (AFI) kembali digelar. Memasuki tahun keduanya kali ini, ajang penghargaan bikinan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini digelar dengan dana yang cukup besar, hingga Rp 4 miliar lebih.

Owner PT Manunggal Sentral Baja (MSB) Sundoro Sasongko kecewa dengan adanya polemik pembangunan pabrik pengecoran baja di Trowulan Mojokerto. Sebagai investor, dia mengaku terdzalimi.