Pejabat KPU kini mulai deg-degan lagi. KPK mengaku sudah ada tersangka baru dalam kasus dugaan suap yang melibatkan Mulyana W. Kusumah. Siapa dia?

Rekanan KPU dituding terlibat, PT Metro Pos membantah ikut serta dalam urunan dana suap Rp 300 juta yang dibawa anggota KPU Mulyana W. Kusumah.

Chusnul Mar'iyah, anggota KPU yang menjadi penanggung jawab sistem teknologi informasi Pemilu senilai Rp 200 miliar, hanya tersenyum ketika diminta tanggapannya mengenai dugaan bahwa dia pantas di-Mulyana-kan.

Koalisi LSM untuk Pemilu Bersih dan Berkualitas menilai penanganan kasus suap yang melibatkan Mulyana W Kusumah sudah simpang siur dan tak ada kemajuan.

Sudah lama Gedung KPU sepi. Apalagi begitu kasus suap Mulyana W Kusumah mencuat. Dalam dua hari ini, yang terlihat muncul di Gedung KPU pun hanya itu-itu saja.

Angota Komisi III DPR Trimedya Pandjaitan mengaku mendengar ada deal antara Ketua KPU dengan Ketua BPK terkait seputar audit keuangan di KPU.

Mantan Menkeh Muladi menilai Mulyana dijadikan martir, yakni korban sekaligus pelaku. Namun langkah KPK menjebaknya dinilai tidak menyalahi aturan.

Adnan Buyung yakin semua anggota KPU terlibat suap pejabat BPK. Pasalnya, dari Rp 300 juta, hanya Rp 30 juta saja yang merupakan uang pribadi Mulyana.

Patut dipertanyakan kenapa perpindahan TI KPU dilakukan begitu cepat dari KPU ke Depdagri. Sebuah cara jitu untuk 'cuci tangan'? Hal lain yang perlu diperhatikan adalah TI KPU tidak pernah diaudit, baik secara finansial maupun sistem.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mulyana W Kusumah akan mengajukan tuntutan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas penangkapan terhadap dirinya.