Tim Penyelesaian Kasus (TPK) bentukan Polda Jatim memastikan jika clurit itu bukan milik Riyadhus Sholihin. Setelah dilakukan pengembangan, penyidik menyimpulkan bahwa clurit hasil rekayasa Briptu Eko.

Perbuatan tidak terpuji dilakukan seorang kepala sekolah (Kepsek) sebuah madrasah diniyah awaliyah (MDA) di Pekanbaru, Riau. Dia itu diduga mencabuli salah satu murid perempuannya. Pelaku pun ditangkap polisi.

Aliran dana dari PT Freeport Indonesia untuk TNI dan Polri perlu diusut hingga level perwira, tidak sebatas pengakuan prajurit di lapangan. Sebab, aliran dana swasta ke petugas keamanan dapat dikategorikan gratifikasi.

Oknum anggota Satreskrim Polres Sidoarjo Briptu Eko Kristanto, penembak guru ngaji Riyadhus Sholihin, terancam diberhentian tidak dengan hormat (PTDH). Namun, keputusan pemecatan itu dilakukan setelah ada keputusan bersalah dari pengadilan.

Jajaran perwira Polda Jatim mendatangi kediaman almarhum Riyadhus Sholihin, guru ngaji yang tewas ditembak anggota reskrim Polres Sidoarjo. Kedatangan para perwira ini untuk menyampaikan belasungkawa dan permohonan maaf.

Salah satu calon anggota LPSK, Ermansjah Djaja sempat bermasalah dengan KPK gara-gara buku. Ermansjah juga pernah mencalonkan diri menjadi pimpinan KPK dua kali namun gagal.

Ribuan warga Desa Sepande Kecamatan Candi, terkait penembakan guru ngaji, Riyadus Solikhin (29) melakukan longmarch menuju Polres Sidoarjo. Sebelumnya mereka mendatangi kantor DPRD Sidoarjo dan pendopo kabupaten.

Belasan orang dari DPW Garda Bangsa Jawa Timur mendatangi Polda Jatim. Kedatangan mereka mendesak kepada Polda Jatim menangani kasus penembakan Riyadhus Solikhin (29) secara transparan.

Sekitar 40 anggota GP Ansor berencana mendatangi Mapolres Sidoarjo di Jalan Kombespol M Duriyat. Namun, mereka terlebih dulu menggelar salat gaib mendoakan almarhum Riyadhus Sholihin, yang tewas ditembak anggota reskrim.

Proses otopsi terhadap jenazah Riyadis Solikhin (39), korban penembakan oknum polisi Polres Sidoarjo sudah selesai dilakukan. Namun, tim dokter dari RS Bhayangkara Polda Jatim enggan menyebutkan secara rinci penyebab kematian guru ngaji itu.