Smartfren dengan percaya diri berani menyebut jaringan 4G LTE miliknya yang paling canggih. Pasalnya, ada dukungan teknologi carrier aggregation yang jadi andalannya dalam menyajikan internet super cepat.

Menkominfo Rudiantara menilai positif efek kehadiran Google di industri telekomunikasi Indonesia. Menurutnya, kehadiran raksasa internet itu harusnya ikut memacu motivasi Telkomsel dkk agar terus berbenah.

Balon milik Google yang akan diterbangkan di atas daerah 'miskin sinyal' di Sumatera, Kalimantan, dan Papua Timur, ditegaskan cuma sebatas komplementer untuk tambahan base station 4G LTE dari udara. Selebihnya, no way!

Project Loon alias balon Google yang akan diterbangkan di atas daerah 'miskin sinyal' di kepulauan Sumatera, Kalimantan, dan Papua Timur, nantinya akan memancarkan sinyal 4G LTE melalui spektrum 900 MHz milik tiga operator seluler.

Kecanggihan teknologi membuat segalanya semakin ringkas. Begitu pula dengan infrastruktur telekomunikasi seperti Base Transceiver Station (BTS) yang bisa dibuat lebih ramah visual.

Google siap melakukan uji coba Project Loon di Indonesia. Namun hal tersebut tidak dianggap sebagai ancaman bagi bisnis vendor jaringan macam Ericsson di industri telekomunikasi.

Project Loon alias balon Google rencananya hanya akan diterbangkan di atas daerah yang miskin sinyal di kawasan Indonesia bagian timur. Kenapa tidak sekalian diuji coba di daerah padat seperti Jakarta?

Telkomsel menilai uji coba teknis Project Loon alias balon Google di kawasan Indonesia bagian timur hanya sebagai pelengkap dan belum tentu dikomersialisasikan jika tak menguntungkan secara ekonomis.

XL Axiata telah merampungkan penataan kembali (refarming) frekuensi 1.800 MHz di Bandung 2 November 2015 lalu. Mereka pun tak mau menunggu lama dan langsung mengkomersialisasikan 4G LTE di kota Bandung.

Mahkamah Agung menolak peninjauan kembali (PK) mantan Direktur Utama IM2 Indar Atmanto.