Kernet bus Karunia Bakti, Rohman Nur mengakui, rem salah satu roda di bagian kanan sempat macet. Karena itu, dia bersama sopir, Lukman, mencoba memperbaiki rem itu sebelum Taman Safari.

Setelah sopir bus Karunia Bakti diamankan, kini polisi juga sudah mengamankan kernet dan kondektur bus tersebut. Ketiganya kini dimintai keterangan di Polres Kabupaten Bogor.

Siang ini kernet bus maut Karunia Bakti no Polisi Z 7519 DA yang mengalami kecelakaan di Cisarua Bogor, menyerahkan diri kepada pihak Polres Garut Jawa Barat.

Ternyata Lukman Iskandar (43), sopir bus Karunia Bakti bernopol Z 7519 DA yang mengalami kecelakaan di Cisarua dalam kondisi sehat. Lukman melarikan diri sesaat setelah kecelakaan terjadi.

Setelah berhasil mengevakuasi bus mau Karunia Bakti yang memakan waktu hampir 10 jam, polisi memastikan tidak menemukan jasad korban tewas di balik bangkai bus naas tersebut.

Setelah terjebak hampir 10 jam di tebing ruas Jl Cisarua, Bogor, bus maut Karunia Bakti berhasil dievakuasi. Proses evakuasi berjalan alot.

Satu per satu tahanan Polsek Cempaka Putih yang kabur akhirnya ditangkap. Sampai hari ini, sudah ada 9 tahanan yang ditangkap. 3 Orang lagi masih diburu.

Belum diketahui secara pasti penyebab kematian Hamid Rolobessy (45), yang tewas setelah dibekuk aparat Polresta Depok. Sopir angkot K 19 jurusan Bekasi-Jatimulya itu akan diotopsi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Hamid Rolobessy (45), warga Bekasi ini ditangkap Polresta Depok. Namun ajaib, selang beberapa jam setelah penangkapan, pria yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkot itu tewas di tahanan.

Sesosok mayat ditemukan tak bernyawa di sebuah kamar Hotel Papaho, Jl KS Tubun No 7, Warung Jambu, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Mayat tersebut diketahui bernama Misbah Nur Alamsyah (21), mahasiswa Yarsi Jakarta.