Sekitar 100 personel TNI melakukan penggerebekan di jalan Swadaya Cawang, tepatnya dekat Markas Kodam Jaya, Jalan Sutoyo, Jaktim. Penggerebakan terkait minuman keras dan narkoba.

Hari Raya Natal sebentar lagi akan diperingati oleh umat Kristiani seluruh Indonesia. Untuk mengamankan hari keagamaan tersebut, Polri menyiapkan 145 ribu pasukan.

Satres Narkoba Kota Bandung bersama Satpol PP dan Kodim berhasil menyita 15 ribu botol minuman keras dan minuman berkalkohol dalam operasi yang digelar selama sepekan terakhir.

Rupanya, polisi dan BNN tak hanya menemukan narkotika, ada juga senjata tajam berbagai jenis dan botol miras kosong yang ditemukan.

Peredaran minuman keras oplosan semakin merisaukan masyarakat. Tidak sedikit korban jiwa akibat konsumsi miras tersebut. Untuk memeranginya, Bea Cukai DKI Jakarta memusnahkan 50.334 botol miras oplosan.

Miras oplosan kembali menelan korban. Kali ini seorang mahasiswa dinyatakan meninggal usai menenggak miras oplosan.

Kapolda DIY, Brigjen Oerip Soebagyo mengatakan korban tewas minum-minuman keras (miras) di sejumlah tempat di DIY akibat minum alkohol murni. Padahal alkohol murni itu biasanya digunakan bahan kimia dalam dunia kesehatan. Akibatnya setelah meminum miras tersebut, beberapa saat kemudian korban langsung kolaps.

Bentrok sesama anggota Polri menyisahkan kisah lucu. Usai bentrok, anggota Polairud Mabes Polri bingung mencari senjatanya. 

EHH (47), pria mohawk pemilik pabrik miras di Cakung, Jakarta Timur mengaku dapat sekolahkan anaknya ke universitas dari bisnis miras oplosan. 

Koordinator lingkungan Rt 13/17, Pulogebang, Jakarta Timur mengaku tak tahu adanya pabrik miras oplosan milik EHH, pria dengan rambut mohawk.