Berani berbuat harus berani bertanggung jawab. Karena berani membacok pelajar lain hingga tewas, maka FT alias 'Doyok' harus berani mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum. FT kini masuk DPO.

Sekitar dua jam setelah pembacokan Deny Januar saat tawuran pecah di Jalan Minangkabau, Manggarai, Jakarta Selatan, si pelaku ditangkap. Sejumlah barang bukti pun diamankan polisi terkait peristiwa tersebut.

Banyak pihak menaruh perhatian besar kasus tawuran maut siswa SMA 6 dan SMA 70. Komite III (bidang pendidikan) DPD RI mengunjungi 2 SMA unggulan tersebut.

Komisi X menggelar Rapat Dengar Pendapat dengan Dinas Pendidikan DKI dan Kepala Sekolah SMAN 6 dan SMAN 70 terkait tawuran yang terjadi. Rekomendasi hasil rapat itu, menyepakati bahwa komisi X akan memanggil gubernur-gubernur yang daerahnya marak tawuran.

Tawuran antar pelajar yang memakan korban kembali terjadi. Polisi harus menegakkan hukum kepada oknum pelajar pelaku tawuran. Manajemen sekolah bersama orang tua murid harus mencari solusi untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

Nyawa yang melayang sia-sia akibat jadi korban tawuran pelajar sudah berkali-kali terjadi. Kejadian terkini menimpa Deny Januar yang tewas dicelurit saat tawuran pecah di Jl Minangkabau, Jaksel. Keluarga berharap tak ada balas dendam.

Setelah pihak keluarga, kini perwakilan SMA Yayasan Karya 66 (Yake) yang mendatangi kamar jenazah RSCM. Mereka melihat langsung korban tawuran di Jl Minangkabau, Manggarai, Jakarta Pusat, Deny Januar.

Hanya dalam waktu tiga hari, tawuran antar pelajar di Jakarta berulang dan memakan korban jiwa. Dinas Pendidikan DKI Jakarta siap menerapkan reward dan punishment bagi sekolah-sekolah yang pelajarnya terlibat tawuran.

Deny menjadi korban pembacokan celurit saat tawuran antara SMA Yayasan Karya 66 (Yake) dan SMK Kartika Zeni (KZ) pecah di Jl Minangkabau, Manggarai, Jakarta Selatan. Firasat kepergian Deny sudah terasa sehari sebelum dia tewas.

Belum selesai masalah tawuran antara siswa SMAN 6 dan SMAN 70, terjadi lagi tawuran antar siswa SMK di Manggarai. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto, mengaku prihatin atas peristiwa yang kembali terjadi.