Kemajuan teknologi adalah media yang memudahkan manusia untuk mengarsipkan budaya. Apalagi dengan adanya teknologi digital yang akan membantu, sepertinya sayang jika tidak dimanfaatkan.
Jika akhir-akhir ini banyak budaya Indonesia yang dicomot oleh bangsa lain, maka sudah seharusnya kita berkaca. Selama ini kita hanya tahu budaya Indonesia begitu banyak, tanpa kepedulian untuk membuat budaya itu lestari.
Indonesia dinilai tidak tahu cara menghargai sejarah dan kultur budaya bangsa sendiri. Akibatnya, tidak jarang untuk belajar sejarah budaya Indonesia harus ke luar negeri.
Kesan pertama saat melihat laptop ini adalah design Flush LCD screen yang memukau, dipadu fitur-fitur canggih seperti system hybrid SSD/HDD, Harman kardon speakers, REGZA-Link dan lainnya.
Apa jadinya jika situs ensiklopedi Wikipedia diwujudkan jadi sebuah buku? Pastinya ukurannya jauh di atas ukuran rata-rata dan menjilidnya pun susah. Namun tak disangka, ada juga yang berhasil melakukan hal ini. Penasaran?
Toshiba ingin mengembalikan kejayaannya di ranah notebook. Produsen notebook asal Jepang ini berambisi untuk kembali menjadi pemimpin pasar di Indonesia.
Para calon presiden (capres) berdebat mengenai grand design sistem pendidikan di Indonesia. Debat yang difasilitasi oleh Majelis Rektor Indonesia dan disiarkan salah satu stasiun televisi Indonesia ini dilakukan melalui videoconference.
Hess merampungkan fasilitas LPG senilai US$ 1 miliar di Lapangan Ujung Pangkah, Gresik. Fasilitas ini sudah beroperasi sejak Maret 2009 dan akan membantu pasokan di Jawa Timur.