Demo mahasiswa memperingati 100 hari pemerintahan SBY di Makassar diwarnai sejumlah aksi anarkis. Para mahasiswa mencorat-coret kendaraan warga dan menghentikan kendaraan dinas yang melintas di sekitar lokasi demo.

Ratusan mahasiswa bersama buruh di Pekanbaru turun ke jalan memperingati 100 hari kepemimpinan SBY. Aksi demo berakhir dengan bentrok. Empat mahasiswa diamankan pihak kepolisian.

Sejumlah pria bercadar hitam merusak kantor PTPN XIV di Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sulsel. Padahal tak jauh dari lokasi kejadian, ribuan orang sedang berunjuk rasa di gedung DPRD Sulsel memperingati 100 hari pemerintahan SBY-Boediono.

Ratusan massa gabungan dari HMI, PMII dan GMNI terlibat saling dorong dengan puluhan polisi yang berjaga. Aksi berlangsung sekitar 2 menit, tak hanya saling dorong, polisi dan mahasiswa juga saling tunjuk dan adu mulut.

Sekitar 300 orang dari Konsorsium Mahasiswa Bandung Raya dan massa dari Dewan Tani Indonesia yang berunjuk rasa di Halaman Gedung Sate, serentak mencopot dan mengangkat sepatu sebagai simbol perlawanan terhadap pemerintahan SBY-Boediono.

Angkutan umum disewa ratusan pendemo untuk memperingati 100 hari pemerintahan SBY-Boediono. Akibatnya para penumpang terlantar.

Ratusan mahasiswa melakukan aksi demo di tempat berbeda di Yogyakarta. Mereka memberi rapor merah kepada 100 hari program kerja pemerintahan SBY-Boediono.

Demo memperingati 100 hari pemerintahan SBY di Makassar tak hanya diisi orasi mahasiswa. Ketua DPRD Sulsel, Muhammad Roem, juga turut berorasi. Politisi Partai Golkar ini menilai, pemerintahan SBY-Boediono gagal total.

Unjuk rasa memperingati 100 hari pemerintahan SBY-Boediono mulai berlangsung di Makassar. Sekitar seribu lebih demonstran sudah berdatangan ke kantor DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel).

Polisi di jajaran Polwiltabes Bandung mengerahkan sedikitnya 2.500 personel untuk menjaga aksi unjuk rasa hari ini, Kamis (28/1/2010). Tak hanya ditempatkan di Gedung Sate saja, bandara dan terminal di Bandung juga dijaga polisi.