Perdana Menteri Tony Abbott mengumumkan reshufle kabinet. Kocok ulang ini seiring dengan keputusannya untuk mengatur ulang dan memfokuskan pemerintahannya tahun depan.

Sebanyak 31 orang bayi dari pencari suaka akan diizinkan tinggal di Australia bersama keluarganya sementara menunggu proses dari klaim pengungsi mereka.

Perdana Menteri Australia Tony Abbott untuk pertama kalinya berbicara mengenai kemungkinan akan adanya perubahan kabinet, dalam wawancara dengan program 7.30 ABC.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan perubahan kebijakan penanganan pencari suaka Australia merupakan hak Australia, namun akan menambah beban bagi Indonesia. Jika permintaan suaka mereka ke Australia tidak lagi diterima, maka akan menjadi isu HAM yang akan menyulitkan Indonesia.

Kebijakan ini berarti akan menumpuknya jumlah para pencari suaka yang datang ke Indonesia. Keberadaan mereka akan menjadi permasalahan tersendiri baik sosial, ekonomi ketertiban dan keamanan.

Australia tidak akan menerima lagi para pencari suaka resmi yang mendaftarkan diri melalui badan pengungsi PBB di Indonesia. Kebijakan ini disampaikan Menteri Imigrasi Scott Morrison.

Empat orang bersaudara asal Sydney, Australia, kini dikhawatirkan telah bergabung dengan kelompok teroris ISIS di Suriah. Mereka mengirim SMS terakhir ke ibu mereka yang menyatakan, "Sampai jumpa di surga".

Pemerintah Australia mengeluarkan keputusan untuk menolak permohonan visa dari siapapun yang berasal dari Sierra Leone, Guinea dan Liberia yang tengah dilanda wabah Ebola.

Anggota parlemen Australia dari jalur independen Andrew Wilkie secara resmi menyurati Mahkamah Internasional (ICC), dan meminta lembaga itu untuk menyelidiki apakah pemerintahan PM Tony Abbott melakukan kejahatan terhadap para pencari suaka.

Seorang bayi bernama Ferous Myuddin yang dilahirkan di Brisbane oleh ibunya seorang pengungsi asal Rohingya, tetap dianggap sebagai pendatang ilegal sehingga permintaan visanya ditolak oleh pemerintah Australia.