6 Tersangka melakukan rekonstruksi tawuran antarpelajar yang terjadi pada tanggal 13 September 2012 lalu di Pademangan, Jakarta Utara. Keenam tersangka tersebut berasal dari SMK Taman Madya I Kemayoran.

Fitrah Rahmadani (FT), pelaku penganiayaan yang mengakibatkan SMAN 6 Jakarta, Alawy Yusianto Putra (16) tewas dijerat pasal berlapis. Pelajar SMAN 70 Jakarta itu tak hanya dijerat pasal penganiayaan, tetapi juga pasal pembunuhan.

Fitrah Ramadani (FT) alias Doyok ditangkap di Yogyakarta bersama dua orang. Dua orang tersebut juga turut diamankan polisi. Polisi juga belum mengendus apakah pelarian pelajar kelas XII SMAN 70 itu dibantu alumni.

Usai melakukan penganiayaan terhadap siswa SMAN 6, Alawy Yusianto Putra (16), Fitrah Ramadani (FT) melarikan diri ke Jogjakarta. Di Jogja, pelajar SMAN 70 itu bersembunyi di rumah teman dari kakak kandungnya.

Maraknya tawuran antar pelajar di ruas Jalan Benyamin Sueb menuju Jalan RE Martadinata Pademangan Jakarta Utara memerlukan tindakan nyata. Hal ini serius ditanggapi Polsek Pademangan dengan menerapkan beberapa langkah pencegahan.

Tersangka kasus pembacokan di Bulungan, Jakarta Selatan, Fitrah Ramadani (FT) alias Doyok ditangkap di Ring Road Utara Condong Catur, Yogyakarta. Dia ditangkap di kos-kosan.

Pendidikan merupakan gerbang untuk mencerdaskan rakyat yang akan berpengaruh pada maju tidaknya suatu bangsa. Namun ternyata, saat ini dunia pendidikan di manapun dipenuhi dengan berbagai tumpukan masalah.

Polisi menyebut AD tersangka yang menusuk hingga tewas Deny Januar (17), mengaku puas karena sudah berhasil membalas dendam. Dendam AD ini karena pada 2011 lalu ada siswa SMA Kartika Zeni yang meninggal akibat tawuran dengan SMA Yake.

Maraknya aksi tawuran pelajar akhir-akhir ini tidak lepas dari pola pendidikan yang dinilai monoton. Untuk menghindari para pelajar terlibat tawuran, pola pendidikan harus dirubah lebih kreatif.

Tawuran antarpelajar terjadi hampir setiap tahun di hampir seluruh wilayah DKI Jakarta. Tidak sedikit dari aksi tawuran itu menimbulkan korban luka hingga nyawa melayang dengan sia-sia.