Kondisi salah satu korban luka akibat insiden berdarah di Jembatan Pasupati Selasa (8/6/2010) dini hari, yaitu Syukur (18) sudah membaik dan sudah bisa berkomunikasi dengan keluarga.

Maraknya pencurian serta kekerasan yang terjadi di jalan raya, polisi mengimbau masyarakat yang berkendara malam hari baik menggunakan motor atau mobil, agar waspada jika melalui tempat yang sepi.

Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Dade Achmad meminta orangtua memantau anak remajanya. Bila 'kuda besi' itu dipreteli atau diubah fisiknya, orangtua perlu curiga anaknya ikut geng motor.

Polisi sangat menyayangkan insiden berdarah di Jembatan Pasupati Selasa (8/6/2010) yang pelakunya diduga anggota geng motor. Polisi pun siap menembak di tempat bila anggota geng motor berulah.

Kapolwiltabes Bandung Kombes Pol Imam Budi Supeno mengatakan pelaku yang melakukan tindak kekerasan hingga menewaskan Apip dan Riki, berjumlah 4 orang. Mereka berboncengan menggunakan dua sepeda motor.

Polisi belum bisa memastikan para pelaku yang merengut nyawa Apipudin dan Riki di jembatan layang Pasupati ialah geng motor. Saat ini Satreskrim Polwiltabes masih mendalami keterangan saksi.

Rina (19) pacar Apipudin (20) mengatakan, ia dan Apip pernah menjadi korban penjambretan di Pasupati 30 Mei 2010 lalu. Geram atas kejadian tersebut, Apip bersama Riki (20), nongkrong di Pasupati untuk mencari pelaku, Selasa (8/6/2010).

Jenazah salah satu korban tewas yang diduga karena ulah geng motor, Riki Husara (20) disambut isak tangis orang tua dan rekan-rekannya. Jenazah kemudian dibawa ke rumahnya di Gegerkalong.

Jenazah salah satu korban tewas diduga ulah geng motor, Apipudin (20), akan dibawa ke Kampung Tanjung Jaya, Kecamatan Pagaden Barat, Desa Munjul RT 1 RW 1 Subang. Ia juga akan dimakamkan di daerah tersebut.

Salah satu korban tewas diduga korban geng motor Apipudin (20) dikenal sebagai pemuda yang rajin mengaji. Dua tahun terakhir ini dia menjadi penjaga Masjid At-Taqwa di Komplek KPAD Bandung.