Terkait dugaan salah label, BPOM mencabut izin edar Buvanest Spinal sejak Minggu (15/2). PT Kalbe Farma Tbk selaku produsen obat tersebut akan menghentikan sementara kegiatan produksinya.

Penarikan dua produk obat buatan Kalbe Farma memunculkan beragam spekulasi. Terlebih, penarikan dilakukan menyusul dua kasus pasien meninggal di RS Siloam Karawaci, Tangerang.

Kasus dugaan tertukarnya obat Buvanest Spinal yang berisi Bupivacaine 0,5 persen dan Asam Tranexamat sedang menjadi topik hangat di Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menduga ada kelalaian yang membuat isi obat tertukar.

Dua pasien meninggal dunia di RS Siloam Karawaci, Tangerang, beberapa saat setelah mendapat suntikan anestesi berlabel Buvanest Spinal. Namun, pihak RS Siloam menegaskan operasi telah dilakukan sesuai prosedur.

Dua pasien RS Siloam Karawaci meninggal dunia setelah mendapat anestesi Buvanest Spinal milik Kalbe Farma yang diduga isinya tertukar.

Saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) tetap menguat terjadi insiden di Rumah Sakit Siloam. Hal tersebut sepertinya belum menjadi perhatian investor.

Dua pasien meninggal setelah mendapat injeksi obat anestesi berlabel Buvanest Spinal. Peristiwa tersebut terjadi di RS Siloam Karawaci, Tangerang. Kedua pasien berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf mengatakan pihaknya akan memanggil pihak terkait seperti Menkes Nila FA Moeloek, produsen obat PT Kalbe Farma, serta BPOM. Komisi IX meminta agar jangan ada informasi yang disembunyikan.

Investigasi atas obat anestesi berlabel Buvanest Spinal yang diduga isinya tertukar tengah dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Apa kata Menkes Nila FA Moeloek?

Investigasi atas obat anestesi berlabel Buvanest Spinal yang diduga isinya tertukar tengah dilakukan Kemenkes dan BPOM. Apa kata Menkes Nila FA Moeloek?