Pesawat Antonov 124-100 dari Rusia, yang mengangkut Sukhoi tipe SU 27-SKM, mendarat di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar pukul 20.30 Wita. Proses penurunan pesawat tempur ini dilakukan oleh tim khusus  di area Lanud.

Mabes Polri memastikan 3 teknisi Sukhoi yang tewas karena keracunan methanol atau spiritus tidak keluar Lanud Hassanudin. Diduga campuran spiritus yang diminum berasal dari pembersih kaca pesawat.

3 Teknisi Sukhoi asal Rusia tewas karena keracunan methanol alias spiritus. Diduga ketiganya meminum campuran spiritus dengan alkohol. Padahal spiritus adalah cairan beracun yang sangat mematikan.

Hasil pemeriksaan Puslabfor Mabes Polri menyebut tiga teknisi Sukhoi tewas karena keracunan spiritus. Danlanud Sultan Hasanuddin, Marsekal Pertama Agus Supriatna enggan mengomentari hasil temuan tersebut.

Polri sudah menemukan penyebab tewasnya 3 anggota tim perakit Sukhoi asal Rusia. Mereka keracunan metanol atau spiritus. Mereka mengkonsumsi zat itu secara berlebih.

Pemerintah diminta segera meminta teknisi pengganti kepada pemerintah Rusia. Hal ini menyusul tewasnya 3 teknisi Rusia karena keracunan spiritus. Komisi I meminta agar Rusia segera mengirimkan kembali pengganti teknisi yang sudah tewas tersebut.

Tubuh gemuk benar-benar menyimpan penyakit. Saat seseorang berusaha untuk kurus, tabungan sakit itu baru akan muncul karena hancurnya lemak tubuh ternyata dapat melepaskan racun-racun berbahaya yang selama ini tertimbun.

Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA) Malang menyiagakan 1.300 tenaga medis dan 879 perawat guna memaksimalkan pelayanan saat lebaran. 1.300 tenaga medis itu terdiri dari 300 dokter spesialis, 500 dokter umum, dan 500 dokter muda.

Bakteri Eschericia coli atau E.coli biasanya dikenal sebagai bakteri yang dapat menyebabkan penyakit diare. Tapi bakteri jahat ini ternyata juga dapat dijadikan sebagai sumber energi masa depan.

Sepasang suami-istri, Amrul (28) dan Sartika (26), ditemukan tewas di sebuah kapal tongkang di Ogan Ilir, Sumsel. Pasangan warga Desa Sembadak Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir itu diduga keracunan CO2 yang keluar dari mesin kapal.