Kondisi bandara Soekarno-Hatta saat ini penuh sesak dan melebihi kapasitas yang semestinya. Perluasan dan pembenahan di bandara ini menjadi harapan semua pihak. Salah satunya maskapai penerbangan.

Keberadaan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menjadi satu-satunya tumpuan para penumpang angkutan udara di kawasan Jabodetabek, bahkan sudah membludak dari kapasitas normal.

Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) saat ini selalu penuh sesak sudah melebihi kapasitas yang seharusnya. Di tahun 2017, ditargetkan kapasitas bandara Soetta mencapai 70 juta penumpang setiap tahun.

Bandar udara Internasional kebanggaan Indonesia, Soekarno-Hatta (Soetta) berhasil meraih penghargaan bergengsi Skytrax.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui anak usahanya yakni PT Railink tengah mengembangkan KRL Commuter rute Stasiun Manggarai di Jakarta menuju Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) di Cengkareng.

AP II terus membenahi Bandara Soekarno-Hatta. Tak lama lagi, landasan pacu di Bandara Soekarno Hatta akan mampu mengelola pergerakan 72 pesawat dalam 1 jam.

Bandara Soetta berpotensi menyaingi Dubai Internationl Airport, yang menjadi tempat persinggahan atau transit point maskapai penerbangan di dunia.

PT Angkasa Pura II membutuhan tenaga kerja 9.000 orang. Ini untuk mengisi 13 bandara yang dikelola AP II sampai 2020 nanti.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) di Cengkareng merupakan salah pelabuhan udara terpadat di dunia. AP II selaku operator bandara pun terus melakukan pembenahan.

Taksi gelap ternyata masih beroperasi di area Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Meski telah dilakukan razia, para pengemudi taksi liar masih menjual jasa kepada penumpang pesawat. Seperti yang dialami detikFinance di area terminal 1 Bandara Soetta.