Hotman Paris Hutapea siap tak memakai Lamborghini Rp 7 miliar miliknya. Mungkin hanya weekend atau di acara tertentu saja akan dia gunakan. Hotman tak masalah bila menggunakan angkutan umum.

Mass Rapid Transport (MRT) sebagai solusi transportasi di Surabaya sungguh dinantikan. Diharapkan, monorel dan trem yang digagas Pemkot Surabaya bisa rampung sesuai yang dijadwalkan.

Rencana proyek angkutan umum massal cepat atau Mass Rapid Transport (MRT) di Surabaya terus dimatangkan Pemkot Surabaya. Walikota Tri Rismaharini hari ini dijadwalkan kembali membahasnya.

Proyek Mass Rapid Transport (MRT) yang disiapkan Pemkot Surabaya itu akan menghubungkan kawasan Surabaya barat dan timur, serta utara dan selatan. Kawasan itu akan dilayani monorel dan trem. Ini rutenya.

Proyek transportasi massal atau atau Mass Rapid Transport (MRT) di Kota Surabaya bukan isapan jempol. Serius! Disain gambar monorel dan trem pun telah dipublikasikan. 

Salah satu momok kota besar adalah pertumbuhan kendaraan bermotor yang tak terbendung. Pemerintah Kota Surabaya sudah menyiapkan solusi. Mass Rapid Transport (MRT) monorel dan trem, jawabannya.

Pemkot Surabaya tegas mengatakan tidak tertarik kebijakan pemerintah pusat tentang ancaman banjir low cost green car (LCGC) alias mobil murah. Pemkot Surabaya lebih konsen bagaimana meracik alat transportasi massal yang murah dan ramah lingkungan.

Gubernur Bangkok bercerita soal masalah transportasi di Negeri Gajah Putih. Meski sistem transportasi massal telah dibangun di negeri tersebut, bukan berarti masalah kemacetan sirna.

Kehebohan tentang Low Cost Green Car (LCGC) merebak di publik dengan liar, tanpa bisa dikendalikan oleh Pemerintah. Apalagi ketika beberapa menteri bersilang pendapat soal LCGC, sehingga Kabinet Indonesia Bersatu jilid II terlihat dungu seakan tanpa komando.

Masalah yang utama karena tidak konsistennya perencanaan transportasi massal yang sudah diwacanakan sejak lama.